Mereka adalah:
• Yoga (10) – pelajar sekolah dasar
• Aditiya Fernando (14) – pelajar SMP
• Aldri (13) – pelajar SMP
• Marson (13) – pelajar SMP
Keempatnya tewas mengenaskan setelah terjebak di dalam rumah yang cepat dilahap api.
Kondisi rumah berbahan kayu membuat kobaran api begitu cepat menjalar ke seluruh bagian bangunan, sehingga sulit bagi korban untuk menyelamatkan diri.
Polsek Madang Suku I yang mendapat laporan segera mengerahkan personel untuk membantu warga melakukan evakuasi.
Namun, upaya penyelamatan korban terkendala besarnya kobaran api yang terus membesar.
“Kami sudah mengerahkan personel ke lokasi, membantu warga mengevakuasi korban dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Selain itu, kami juga melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Kapolsek.
Menurutnya, meski warga sudah berusaha menggunakan peralatan seadanya, api sulit dikendalikan karena angin yang cukup kencang pada dini hari itu.
Kesaksian datang dari Rizal (41), Kepala Dusun 9 Desa Rasuan, yang menjadi salah satu orang pertama melihat kobaran api.
Ia menceritakan bahwa api tiba-tiba terlihat membesar di bagian tengah rumah.
“Melihat itu, saya langsung berteriak minta tolong ke warga sekitar. Kami berusaha memadamkan api dengan ember dan peralatan seadanya, tapi api malah semakin besar dan cepat menyebar,” ungkap Rizal.
Ia menambahkan, teriakan minta tolong sempat terdengar dari dalam rumah, namun warga tak sempat menolong karena pintu rumah sudah dipenuhi api.
Peristiwa itu membuat warga sekitar syok dan histeris, terutama setelah mengetahui ada empat anak di dalam rumah tersebut.