PALEMBANG - Palembang, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan keberagaman budaya, telah lama menjadi rumah bagi berbagai etnis di Indonesia.
Di antara komunitas yang menonjol adalah masyarakat Tionghoa, yang telah membentuk jejak panjang dalam sejarah, budaya, dan ekonomi kota ini.
Menelusuri kawasan-kawasan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat Tionghoa di Palembang, kita dapat memahami lebih dalam tentang warisan mereka dan bagaimana mereka terus berkontribusi pada kehidupan kota.
Sejarah Perjalanan Masyarakat Tionghoa di Palembang
BACA JUGA:Bisnis Apa yang Paling Menguntungkan di Tahun Naga Kayu 2024 ? Ini Kata Pakar Fengshui !
BACA JUGA:Peringatan Malam Isra Mi'raj: Menggugah Kualitas Iman dan Ketakwaan Umat Muslim
Sejak abad ke-7 Masehi, hubungan antara Tiongkok dan Kepulauan Nusantara, termasuk Sumatera, telah terjalin melalui jalur perdagangan maritim.
Palembang, dengan posisinya yang strategis di Sungai Musi, menjadi pusat perdagangan yang penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara.
Kehadiran masyarakat Tionghoa di Palembang telah tercatat sejak abad-abad tersebut, dengan mereka terlibat dalam perdagangan rempah-rempah, tekstil, dan barang dagangan lainnya.
Masyarakat Tionghoa telah membawa budaya, kepercayaan, dan tradisi mereka ke Palembang, yang seiring waktu melebur dengan budaya lokal, menciptakan warisan budaya yang unik dan beragam.
BACA JUGA:Menggali Kekayaan Budaya: Tradisi Imlek yang Memikat Hati di Indonesia
BACA JUGA:Tradisi Angpao, Arti dan Makna Mendalam saat Perayaan Imlek
Berikut 4 Kawasan-kawasan Mayoritas Masyarakat Tionghoa di Palembang:
1. Kawasan 16 Ilir
Kawasan 16 Ilir merupakan salah satu kawasan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat Tionghoa di Palembang.