Kecepatan maksimalnya mencapai 90 km/jam, cukup untuk keperluan off-road ringan atau mobilitas di pedesaan.
Meski kalah garang dari segi tampilan, Honda Revo tetap memiliki keunggulan.
Motor bebek ini terkenal irit, mudah dirawat, dan sangat cocok untuk aktivitas harian.
Dengan harga resmi Rp17,73 juta, Honda Revo jauh lebih terjangkau dan ekonomis.
Sistem bahan bakarnya sudah PGM-FI (injeksi) yang membuat konsumsi bensin sangat hemat, bahkan bisa tembus 60 km/liter.
Selain itu, Honda Revo lebih ramah digunakan di jalan perkotaan yang padat.
Sedangkan motor trail SM Sport lebih cocok untuk segmen hobi atau pengguna di daerah pedesaan dengan medan berat.
Promo besar-besaran yang membuat harga motor trail SM Sport menjadi sekitar Rp18 jutaan jelas mengundang perhatian banyak konsumen.
Banyak orang yang merasa harga tersebut cukup murah, apalagi untuk motor trail dengan tampilan menyerupai CRF.
Seorang konsumen bernama Rizal (27), warga Bogor, mengaku tertarik dengan motor ini.
“Kalau memang bisa dapat motor trail dengan harga di bawah Rp20 juta, itu menarik sekali. Biasanya motor trail di pasaran harganya di atas Rp30 juta,” katanya.
Namun, ada juga konsumen yang tetap ragu karena penggunaan karburator.
“Sekarang sudah zamannya injeksi. Kalau masih karburator, biasanya agak boros dan butuh perawatan lebih,” ujar Andi (32), penggemar motor trail asal Bandung.
Pasar motor trail di Indonesia sebenarnya cukup menjanjikan.
Selain dipakai untuk hobi, motor trail banyak digunakan di pedesaan dan daerah pegunungan yang kondisi jalannya masih belum beraspal mulus.
Hingga saat ini, motor trail Honda CRF150L dan Kawasaki KLX150 masih menjadi pemain dominan.