Motor trail asal pabrikan yang berada di bawah naungan grup Morce tersebut sebenarnya diposisikan di segmen menengah.
Namun, cerita berbeda muncul ketika diler memberikan potongan harga besar-besaran untuk salah satu tipe motor trail SM Sport.
Unit ini ditawarkan hanya sekitar Rp18 jutaan, turun drastis dari harga awal sekitar Rp28 jutaan.
BACA JUGA:VSuzuki Saluto 125: Skutik Retro yang Hanya Jadi Wacana di Pasar Indonesia
BACA JUGA:Tips Beli Motor Bekas: Waspadai Kondisi Kabel Bodi agar Tidak Tertipu
Promo inilah yang membuat masyarakat mengira motor trail SM Sport jauh lebih murah daripada Honda Revo.
Salah satu daya tarik utama motor trail SM Sport adalah tampilannya yang agresif.
Desainnya disebut-sebut sangat mirip dengan Honda CRF150L, motor trail populer di Indonesia.
Mulai dari visor depan, lampu utama, bodi ramping, hingga fender bergaya khas motor trail, semua memberi kesan gagah.
Suspensinya memang belum menggunakan model upside down (USD) seperti motor trail kelas atas, tetapi suspensi teleskopik standar ini sudah cukup empuk untuk meredam guncangan di medan berbatu.
Untuk ketahanan, suspensi depan juga sudah dibungkus dengan pelindung karet guna mencegah masuknya lumpur dan pasir.
Hal ini membuat motor lebih awet saat dipakai di jalur ekstrem.
Soal keamanan, SM Sport cukup serius membekali produknya. Sistem pengereman sudah menggunakan cakram (disc brake) di roda depan dan belakang.
Dengan begitu, motor lebih stabil saat melakukan pengereman mendadak di jalan menurun atau permukaan tanah licin.
Meski tidak menggunakan teknologi canggih seperti ABS (Anti-lock Braking System), kehadiran dual disc brake membuat pengendara lebih percaya diri saat berkendara di jalur off-road.
Motor trail SM Sport masih mengandalkan speedometer analog.