Program unggulan Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera (BISA) yang digagas Bupati Askolani juga memberi perhatian khusus pada sektor pertanian.
Melalui program ini, pemerintah daerah menyediakan subsidi pupuk, peningkatan irigasi, bantuan alsintan, hingga penyuluhan pertanian modern.
Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi, swasta, dan lembaga riset juga dilakukan untuk mengembangkan varietas jagung unggul, tahan hama, serta berproduktivitas tinggi.
Kebahagiaan juga dirasakan para petani Desa Air Solok Batu. Mereka mengaku bersyukur hasil panen kali ini melimpah dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
“Kami senang sekali hasil panen jagung tahun ini meningkat jauh. Kalau bisa terus begini, petani di Banyuasin pasti makin sejahtera,” ujar Roni, salah satu petani setempat.
Namun mereka juga berharap agar pemerintah terus membantu penyediaan pupuk dan peralatan modern.
“Kami butuh dukungan terus dari pemerintah, terutama soal pupuk dan alat tanam. Kalau itu lancar, hasil panen pasti lebih bagus,” tambahnya.
Keberhasilan panen raya jagung di Kecamatan Air Salek menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat bisa menghasilkan capaian besar.
Dengan produksi 9 juta ton jagung dari 512 hektar lahan, Banyuasin membuktikan diri sebagai salah satu daerah yang siap menyandang predikat lumbung pangan nasional.
Bupati Askolani menutup sambutannya dengan penuh optimisme.
“Saya yakin, jika kita semua kompak dan bersemangat mengolah lahan, maka Banyuasin bukan hanya bangkit, tapi juga bisa jadi contoh daerah lain dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari para petani.