Bahan bumbu biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, ketumbar, jintan, dan serai.
Semua bumbu dihaluskan lalu ditumis hingga harum sebelum santan dan tetelan sapi dimasukkan.
Proses memasak gulai tetelan sapi memerlukan kesabaran karena daging tetelan perlu dimasak cukup lama agar empuk dan bumbu meresap sempurna.
Biasanya, gulai dimasak di atas api kecil selama 1-2 jam.
Selain lezat, gulai tetelan sapi juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Tetelan sapi mengandung protein hewani yang penting untuk pertumbuhan otot dan perbaikan jaringan tubuh. Lemaknya memberikan energi, sementara rempah-rempah yang digunakan memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Misalnya, kunyit mengandung kurkumin yang baik untuk kesehatan pencernaan, jahe membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan serai memiliki sifat antibakteri.
Meski begitu, konsumsi gulai tetelan sapi sebaiknya tidak berlebihan, terutama bagi penderita kolesterol tinggi, karena kandungan lemaknya cukup tinggi.
Di berbagai kota besar di Indonesia, gulai tetelan sapi kerap menjadi menu andalan di rumah makan Padang, warung nasi, maupun restoran khas Nusantara. Harga yang terjangkau membuatnya diminati berbagai kalangan.
Beberapa penjual bahkan memadukan gulai tetelan sapi dengan menu lain seperti sate, sop tulang, atau nasi uduk untuk menarik minat konsumen.
Tidak hanya di Indonesia, hidangan berbasis gulai juga dikenal di Malaysia, Singapura, dan Brunei dengan nama dan variasi bumbu yang berbeda.
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat gulai tetelan sapi sendiri, berikut beberapa tips sederhana:
Pilih Tetelan Berkualitas – Gunakan tetelan segar tanpa bau amis yang menyengat.
Rebus Sebentar Sebelum Dimasak – Rebus tetelan hingga mendidih untuk menghilangkan kotoran dan bau prengus.
Gunakan Santan Segar – Santan kental dari kelapa parut segar akan menghasilkan rasa lebih gurih dibanding santan instan.
Masak dengan Api Kecil – Memasak perlahan akan membuat tetelan lebih empuk dan bumbu meresap.