”Saya tahu karena saya juga dari daerah. Pernah jadi Bendahara Golkar Provinsi. Saya jebolan rakerdes. Dulu kita punya sekolah kader, sekarang modifikasi itu lewat IT dan rekrutmen anak muda harus ditingkatkan,” tuturnya.
Bahlil juga memaparkan bahwa pemilih pada Pemilu 2029 didominasi kelompok usia 17–50 tahun, yakni sebesar 72 persen. Oleh karena itu, Partai Golkar harus mampu menyasar segmen anak muda dengan pendekatan digital dan modern.
“Kalau kita tidak menyasar anak muda, kita akan ditinggal. Harus ubah strategi, kembangkan rakerdes model baru dan aktifkan media sosial kita,” ujarnya.
BACA JUGA:Gibran: Presiden Bawa Kabar Baik untuk Indonesia
BACA JUGA:Lantik Pengurus APKASI
Ia juga menekankan pentingnya peran organisasi-organisasi sayap partai dalam memperkuat pengaruh dan penetrasi Golkar ke masyarakat.
“Seperti kapal induk dan kapal sekoci. Sekocinya itu organisasi sayap, harus aktif, harus digerakkan. Rekrut juga kader-kader dari organisasi lainnya seperti KNPI, Cipayung, HIMDI,” kata Bahlil. (ant)