KORANPALPOS.COM - Dalam upaya memperkuat ketahanan operasional dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan di sektor energi, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menggelar sosialisasi bertema “Mewaspadai Ancaman Terorisme di Lingkungan Operasional Pertamina Drilling sebagai Upaya Deteksi Dini dan Cegah Dini”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pusat Pertamina Drilling, Jakarta, pada Kamis, 17 Juli 2025 dan menggandeng langsung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai mitra strategis.
Sosialisasi ini diikuti oleh jajaran manajemen dan pekerja Pertamina Drilling dari berbagai divisi dan departemen.
BACA JUGA:Sekda Edward Candra Pimpin Apel Korpri dan Serahkan Santunan kepada 125 ASN Purna Tugas
BACA JUGA:Bupati Lahat Pimpin APKASI, Gubernur Herman Deru: Ini Kebanggaan bagi Sumsel
Langkah ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun lingkungan kerja yang tidak hanya produktif dan efisien, tetapi juga aman dari berbagai potensi gangguan, terutama terorisme yang semakin kompleks dan menyasar berbagai sektor, termasuk sektor energi dan sumber daya alam.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran kolektif terhadap potensi ancaman terorisme, terutama di lingkungan operasional yang berhubungan langsung dengan sumber daya migas sebagai objek vital nasional.
“Pertamina Drilling menyadari bahwa aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) tidak hanya melibatkan keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan, tetapi juga keamanan menyeluruh dari ancaman eksternal, termasuk ancaman nonteknis seperti terorisme. Kerja sama dengan BNPT ini merupakan bagian dari langkah strategis kami dalam memperkuat sistem keamanan korporasi,” ungkap Avep.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Hadiri Pelantikan APKASI 2025–2030
BACA JUGA:Berdayakan PPID Sebagai Corong Informasi
Avep juga menambahkan bahwa dalam dunia industri perminyakan dan pengeboran yang memiliki risiko tinggi, isu keamanan harus direspons dengan pendekatan preventif dan sistemik.
"Apabila ada gangguan terhadap keamanan fasilitas atau personel kami, maka dampaknya bisa sangat besar, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga terhadap pasokan energi nasional,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan akan terbangun budaya kerja yang lebih waspada, kolaboratif, dan adaptif dalam menghadapi ancaman keamanan modern.
BACA JUGA:Anak Sekolah Makin Semangat, Seragam Gratis Pemkot Prabumulih Bantu Ringankan Beban Orang Tua
BACA JUGA:Ciptakan Layanan Publik yang Lebih Baik