Pertamina Drilling ingin menjadi role model dalam hal integrasi aspek keamanan ke dalam sistem manajemen operasional migas nasional.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa keselamatan dan keamanan adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa keamanan, operasi tidak bisa berjalan. Tanpa operasi yang berjalan, maka keberlangsungan energi nasional akan terganggu. Inilah alasan utama kami sangat serius dalam hal ini,” tegas Avep Disasmita.
Sementara itu, Plt. Direktur Perlindungan BNPT, Kolonel (Cpl) Dr Sigit Karyadi, yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan ini, mengingatkan bahwa sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi, merupakan objek vital nasional yang rentan terhadap aksi-aksi terorisme.
“Sejumlah pengalaman di berbagai negara membuktikan bahwa fasilitas energi sering menjadi target serangan karena dampaknya yang luas.
Deteksi dini dan pencegahan sejak dini adalah langkah utama yang harus terus diperkuat,” tegasnya.
“Untuk itu, sinergi antara korporasi, dalam hal ini Pertamina Drilling, dengan lembaga negara seperti BNPT sangat krusial dalam menjaga stabilitas nasional,” imbuhnya.
Sigit Karyadi juga mengapresiasi langkah Pertamina Drilling yang secara proaktif menginisiasi kegiatan ini.
Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi percontohan bagi BUMN dan sektor swasta lainnya yang juga memiliki potensi ancaman serupa.
Sementara itu, Vice President HSSEQ Pertamina Drilling, Mas Rakhmatsyah, selaku penggagas kegiatan sosialisasi ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program internal perusahaan dalam membangun budaya sadar keamanan di seluruh lini organisasi.
Dikatakannya, keamanan tidak bisa hanya dibebankan pada satuan pengamanan atau manajemen saja.
Keamanan harus menjadi bagian dari budaya kerja. Seluruh pekerja harus memiliki pemahaman dan kepekaan terhadap potensi ancaman, mulai dari hal-hal kecil yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Dengan begitu, kita bisa melakukan deteksi dini dan mencegah ancaman sebelum terjadi,” tuturnya.
Mas Rakhmatsyah juga menyebutkan bahwa ke depan, Pertamina Drilling akan secara rutin melakukan kegiatan edukatif serupa, tidak hanya terkait terorisme, tetapi juga berbagai aspek keamanan lainnya, baik fisik maupun siber, yang semakin relevan di era digitalisasi operasional industri migas.
Untuk diketahui, sosialisasi ini juga menghadirkan dua narasumber dari BNPT yang memiliki spesialisasi di bidang pengamanan objek vital dan transportasi energi, yakni AKBP Zulkifli, yang menjabat sebagai Kasi Pengamanan Objek Vital dan Yacobus Tri Raharjo, Kasi Pengamanan Transportasi.*