Di dapur-dapur Asia, terutama Jepang, Korea dan Tiongkok, minyak wijen menjadi bahan wajib yang memberikan cita rasa khas pada tumisan dan saus.
Di Timur Tengah, biji wijen diolah menjadi tahini, pasta wijen yang digunakan dalam pembuatan hummus atau saus pelengkap lainnya.
Popularitas biji wijen juga meningkat seiring dengan tren hidup sehat.
BACA JUGA:Sehatkan Mata dan Gigi dengan Sayur Remayung
BACA JUGA:Merangsang Pertumbuhan Rambut dan Atasi Uban Prematur dengan Bunga Telang
Banyak orang mulai menaburkan biji wijen pada salad, smoothie bowl atau dijadikan tambahan dalam granola dan energy bar.
Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih membuat biji wijen menjadi topping favorit yang tidak hanya enak tapi juga menyehatkan.
Namun demikian, biji wijen juga harus dikonsumsi dengan bijak.
Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap biji wijen sehingga penting untuk memperhatikan label komposisi makanan kemasan yang mengandung biji ini.
BACA JUGA:Hadapi Kondisi Darurat
BACA JUGA:Cegah Depresi dan Kelola Stres dengan Labu Merah
Melihat manfaat dan fleksibilitas penggunaannya tidak heran jika biji wijen terus menjadi bahan yang tak tergantikan di dapur.
Baik sebagai penambah rasa sumber gizi maupun sebagai elemen estetika pada sajian, biji wijen membuktikan bahwa bahan sederhana pun bisa memberikan pengaruh besar dalam dunia makanan dan kesehatan.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan sehat biji wijen tampaknya akan terus bersinar sebagai salah satu bintang kecil yang besar pengaruhnya di dunia kuliner dan gaya hidup sehat.*