Salak: Buah Eksotis Kaya Manfaat yang Semakin Diminati Masyarakat

Sabtu 05 Jul 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Meski rasanya manis, salak memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga relatif aman bagi penderita diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Karena tinggi serat dan memberi rasa kenyang lebih lama, salak cocok dijadikan camilan sehat bagi mereka yang sedang menjalani program diet.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari buah salak, pastikan memilih buah yang masih segar dan tidak terlalu keras.

Sebelum dikonsumsi, cuci bersih kulitnya dan kupas secara hati-hati agar tidak melukai tangan.

Sebaiknya makan salak beserta kulit arinya untuk manfaat serat yang lebih maksimal.

Selain dimakan langsung, salak juga dapat diolah menjadi berbagai makanan olahan seperti manisan, keripik, asinan, atau campuran rujak.

Di beberapa daerah, salak bahkan dijadikan bahan minuman fermentasi seperti salak wine.

Permintaan terhadap buah salak di pasar lokal maupun internasional terus meningkat.

Hal ini menjadikan salak sebagai komoditas pertanian yang menjanjikan.

Petani di berbagai daerah mulai mengembangkan salak secara intensif, bahkan dengan metode pertanian organik untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual buah.

Daerah seperti Sleman, Karanganyar, dan Tabanan menjadi sentra produksi salak terbesar di Indonesia.

Pemerintah daerah pun turut mendukung pengembangan tanaman ini melalui pelatihan, penyediaan bibit unggul, dan promosi produk UMKM berbasis salak.

Dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan berbagai manfaat bagi kesehatan, buah salak pantas menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari.

Selain lezat dan mengenyangkan, salak juga merupakan warisan kekayaan hayati Nusantara yang patut dibanggakan.

Mari kita lestarikan dan tingkatkan konsumsi buah lokal demi kesehatan dan perekonomian bangsa.*

Kategori :