Single-cylinder 499cc, 4-tak, overhead-cam adalah konfigurasi yang menjadi andalan untuk memberikan tenaga besar, torsi kuat, dan respons throttle yang spontan.
Dengan tenaga maksimum mencapai 32 horsepower, XT500 menjadi salah satu motor trail paling bertenaga pada era itu.
Ukuran bore 87 mm dan stroke 84 mm menghasilkan karakter mesin yang seimbang antara torsi bawah dan daya jelajah atas.
BACA JUGA:Gaya Vintage, Performa Moge Modern: Mengulas Keunggulan Yamaha XSR 155 Terbaru
Mesin tersebut dirancang tidak hanya untuk performa, tetapi juga estetika dan kepraktisan.
Sirip pendingin besar di bagian depan mesin menjadi ciri khas visual yang kuat.
Sekaligus membantu sistem pendinginan udara tetap efisien bahkan di kondisi panas ekstrem seperti gurun pasir.
Popularitas Yamaha XT500 meroket ketika motor ini menunjukkan performa luar biasa di ajang legendaris Rally Paris-Dakar — salah satu balap motor dan mobil paling berat dan ekstrem di dunia.
Di sinilah XT500 membuktikan bahwa desain dan teknologinya bukan sekadar teori, tetapi mampu menghadapi kondisi nyata yang penuh tantangan.
Medan berbatu, gurun yang luas, suhu tinggi, serta jarak tempuh ribuan kilometer menjadi uji nyata. XT500 tidak hanya mampu bertahan, tetapi justru tampil dominan.
Fakta bahwa motor ini digunakan secara luas oleh pembalap profesional di ajang tersebut menjadi bukti bahwa Yamaha telah menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Salah satu daya tarik terbesar dari XT500 adalah bobotnya yang ringan. Dalam dunia motor trail, bobot adalah segalanya.
Semakin ringan motor, semakin mudah dikendalikan di medan berat, serta memudahkan pengendara untuk melakukan manuver seperti wheelie, jumping, atau cornering tajam di tanah berbatu.
Keunggulan lain dari motor ini adalah kemudahan perawatan. Yamaha XT500 mengusung komponen mesin yang sederhana, tetapi sangat tahan banting.
Hal ini membuatnya dicintai bukan hanya oleh pembalap, tetapi juga oleh pengguna harian di daerah pedalaman atau petualang yang sering bepergian ke lokasi tanpa bengkel.