Inilah alasan mengapa Kijang Doyok menjadi primadona di luar kota dan daerah pedalaman, di mana bengkel resmi jarang dijumpai.
Efisiensi bahan bakar juga menjadi keunggulan utama.
Dalam kondisi normal, Kijang Doyok mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar sekitar 10–12 km/liter—angka yang tergolong irit di zamannya, terutama untuk kendaraan dengan kapasitas hingga 8 penumpang.
Biaya perawatan yang murah menjadi alasan lain mengapa Kijang Doyok begitu dicintai.
Spare part yang melimpah dan mudah didapat di pasar-pasar otomotif membuatnya ideal untuk masyarakat dengan daya beli terbatas.
Bahkan hingga kini, puluhan tahun setelah masa produksinya berakhir, komunitas pemilik Kijang Doyok masih aktif di berbagai daerah.
Komunitas ini bukan hanya menjadi tempat berbagi tips dan trik perawatan, tetapi juga menjaga warisan sejarah otomotif Indonesia.
Tak jarang kita temui Kijang Doyok yang masih digunakan sehari-hari atau tampil di ajang kontes modifikasi dengan tampilan retro klasik.
Toyota mungkin tidak menyangka bahwa langkah berani mereka pada awal 1980-an ini akan menjadi tonggak sejarah bagi lini MPV mereka di Indonesia.
Kesuksesan Kijang Doyok dalam memikat hati konsumen dari berbagai latar belakang ekonomi memberi dasar kuat bagi kelanjutan produk Kijang di generasi berikutnya.
Seperti Kijang Super, Grand Extra, Kijang Kapsul, hingga akhirnya berevolusi menjadi Toyota Kijang Innova.
Filosofi Kijang sebagai kendaraan rakyat yang tangguh, terjangkau, dan multifungsi terus dipertahankan dan dikembangkan.
Tak berlebihan jika banyak pengamat otomotif menyebut Kijang Doyok sebagai titik balik kesuksesan Toyota di segmen mobil keluarga Indonesia.
Meski tampak sederhana dan jadul jika dibandingkan mobil masa kini, Toyota Kijang Doyok adalah lambang transisi penting dalam industri otomotif nasional.
Ia bukan sekadar alat transportasi, tapi bagian dari kisah hidup jutaan keluarga Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersamanya.
Dari pasar tradisional hingga tempat wisata, dari jalan desa hingga kota besar, Kijang Doyok hadir sebagai saksi zaman dan bukti bahwa mobil yang baik bukanlah yang paling canggih, tetapi yang paling bermanfaat dan dekat dengan masyarakat.