Membuat adonan aci: Tepung tapioka dicampur dengan air, sedikit garam, dan perasa bila diinginkan.
Adonan dimasak seperti membuat lem bening.
Pengeringan: Setelah adonan matang, dioleskan tipis-tipis di atas plastik atau nampan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari langsung selama 1–2 hari hingga benar-benar kering dan bening.
Penggorengan: Hasil pengeringan dipotong kecil-kecil menyerupai keripik, lalu digoreng hingga renyah.
Penyajian: Setelah digoreng, keripik kaca ditaburi bumbu kering seperti bubuk cabai, kaldu bubuk, dan bawang putih goreng. Ada juga versi basah dengan sambal cabai rawit.
Popularitas keripik kaca tak lepas dari peran media sosial. Banyak food vlogger, influencer, dan penjual online yang mempromosikan camilan ini karena tampilannya yang fotogenik dan rasa pedasnya yang menggoda.
Di TikTok, video pembuatan keripik kaca kerap viral karena prosesnya yang menarik dan hasilnya yang cantik.
Bahkan banyak pengguna tertantang membuat sendiri di rumah karena bahan-bahannya sederhana dan mudah ditemukan.
Meskipun awalnya hanya tersedia dalam rasa pedas asin, kini keripik kaca hadir dalam berbagai varian, seperti:
Keripik kaca original (asin-pedas)
Keripik kaca rasa balado
Keripik kaca rasa keju
Keripik kaca sambal ijo
Keripik kaca rasa BBQ
Varian ini menyesuaikan dengan selera pasar yang terus berkembang dan semakin menggemari inovasi rasa pada camilan.
Keripik kaca bukan hanya sekadar camilan viral, tapi juga menjadi peluang usaha yang menjanjikan.