“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan sumur LBK-INF12 ini. Hasilnya tidak hanya signifikan, tetapi juga melebihi ekspektasi dan target yang telah ditetapkan,” ujar Djudjuwanto.
Ia menambahkan, keberhasilan pengeboran ini merupakan bagian dari komitmen PEP Prabumulih bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam menjalankan program Fill The Gap (FTG), sebuah strategi nasional untuk menambal defisit produksi dengan percepatan eksplorasi.
“Sumur ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan sumur LBK-025. Dan kami akan menindaklanjuti capaian ini dengan melakukan pengeboran lanjutan, termasuk sumur LBK-INF16, serta rencana pengeboran tiga sumur tambahan pada tahun 2026,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Operasi PDSI, Aziz Muslim, mengapresiasi kinerja tim rig yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa di lapangan.
“Kinerja tim sangat luar biasa. Proyek pengeboran ini selesai lebih cepat dari target dan dilaksanakan tanpa satu pun insiden. Hal ini mencerminkan profesionalisme dan dedikasi tinggi para kru di lapangan,” kata Aziz Muslim.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa keberhasilan pengeboran LBK-INF12 menjadi salah satu kontribusi positif dari Pertamina Drilling dalam mendukung program strategis nasional peningkatan produksi migas.
“Kami bangga dapat terus berperan dalam mendorong peningkatan produksi migas nasional. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari sinergi kuat antara PDSI dan PEP Prabumulih,” tambahnya.
Pencapaian ini sangat penting dalam konteks upaya ketahanan energi nasional, terutama di tengah fluktuasi harga minyak dunia dan meningkatnya permintaan energi domestik.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas terus mendorong percepatan eksplorasi dan produksi dari ladang-ladang migas potensial di seluruh Indonesia, termasuk wilayah kerja Prabumulih yang dikenal sebagai salah satu penghasil minyak utama di Sumatera Selatan.
Dengan tambahan potensi produksi dari sumur LBK-INF12, Prabumulih Field kini memiliki kekuatan baru untuk mendukung target produksi minyak nasional sebesar 1 juta BOPD dan 12 MMSCFD gas dalam beberapa tahun ke depan.*