Pertamina EP Prabumulih Field Kembangkan Inovasi Mokusaku, Dukung Pertanian Ramah Lingkungan di Karang Jaya

Pertamina memberikan pelatihan membuat asap.-foto:dokumen palpos-

KORANPALPOS.COM - PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field kembali menunjukan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat melalui program Padu Padan (Pengelolahan Sampah Mandiri dan Berkelanjutan). 

Salah satu inovasi terbaru yang tengah digencarkan adalah sub-program Mokusaku (Modal Kayu Sampah Berkurang), yang berfokus pada pengolahan sampah organik secara mandiri menjadi produk bernilai guna tinggi, khususnya asap cair ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari implementasi program tersebut, PEP Prabumulih Field menyerahkan alat pirolisis berkapasitas 100 kilogram per proses kepada kelompok tani di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, sekaligus memberikan pelatihan cara membuat asap cair Mokusaku.

BACA JUGA:Banyuasin Target Bebas Rabies 2028

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Gandeng Juru Bahasa Isyarat

Alat pirolisis yang diserahkan bekerja dengan cara memanaskan sampah organik seperti kayu, ranting, dan daun kering dalam kondisi minim udara (tanpa pembakaran langsung). Proses ini menghasilkan asap cair tanpa menciptakan banyak asap atau polusi udara.

Asap cair tersebut terbukti memiliki banyak manfaat, antara lain memperbaiki kualitas tanah pertanian agar lebih subur, mengendalikan hama secara alami tanpa perlu menggunakan pestisida berbahan kimia, membantu pengolahan getah karet agar lebih ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Dengan begitu, inovasi ini diharapkan dapat membantu petani menjadi lebih mandiri, meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan kimia pertanian.

BACA JUGA:Pastikan Rampung 2027, Kebut Pengadaan Tanah Fly Over

BACA JUGA:Tunjukan Kualitas Santri di Bidang Olahraga

Senior Manager PEP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, menjelaskan bahwa program Padu Padan yang mulai digulirkan sejak tahun 2022 telah memberikan dampak nyata baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi masyarakat.

“Tahun 2025 ini kami kembangkan sub-program Mokusaku dengan menghadirkan inovasi alat pirolisis untuk produksi asap cair. Harapan kami, inovasi ini membantu kelompok petani menjadi lebih mandiri dalam mengelola limbah sekaligus meningkatkan hasil pertanian mereka serta meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Luthfi.

Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah alat yang dibagikan atau pelatihan yang digelar, tetapi juga dari perubahan nyata di lapangan ketika petani mampu mengurangi limbah organik dan memanfaatkannya menjadi produk bermanfaat.

BACA JUGA:Edison Ajak Masyarakat Jadikan Pancasila Perekat Persatuan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan