Dengan jok yang hanya sekitar 650 mm dari tanah, Shadow 400 sangat ramah untuk pengendara bertubuh pendek sekalipun.
Handlebar yang lebar dan footpeg yang sedikit ke depan memberikan posisi berkendara ala chopper yang membuat tangan dan kaki rileks, sangat ideal untuk touring jarak jauh.
Bahkan untuk penggunaan harian seperti commuting atau jalan santai sore hari, posisi riding-nya sangat menyenangkan.
BACA JUGA:Kalem tapi Gahar: Moge Cruiser Klasik Ini Bikin Harley Davidson Minder !
Di balik tampilannya yang klasik, Honda Shadow 400 dibekali mesin V-Twin 52 derajat berkapasitas 399cc, berpendingin cairan, dan dilengkapi sistem injeksi (pada versi terbaru sebelum disuntik mati).
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 33 HP pada 7.500 rpm dan torsi maksimum 34 Nm pada 6.000 rpm, cukup untuk melibas tanjakan dan jalan bebas hambatan dengan tenang.
Karakter mesin V-twin-nya sangat halus, dengan getaran yang minim namun tetap menghasilkan suara khas menggelegar yang banyak disukai para pecinta cruiser.
Power delivery yang linear membuatnya cocok untuk pengendara pemula maupun rider berpengalaman yang menginginkan kenyamanan tanpa perlu tenaga brutal.
Shadow 400 bukan hanya unggul dari sisi performa dan desain, tapi juga dari kenyamanan suspensi.
Motor ini menggunakan suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang ganda (dual shock) dengan pengaturan kekerasan.
Kombinasi ini memberikan peredaman yang lembut, cocok untuk jalanan Indonesia yang beragam permukaannya.
Bobot motor yang mencapai hampir 230 kg justru membuatnya terasa stabil di kecepatan tinggi.
Dengan ban depan 120/90-17 dan ban belakang 160/80-15, Shadow 400 mantap saat melibas tikungan atau kondisi jalan basah.
Sebagai motor dengan gaya klasik, Shadow 400 memang tidak dibekali fitur digital canggih seperti cruise control atau layar TFT.
Namun motor ini tetap fungsional, dengan speedometer analog besar di atas tangki, indikator bahan bakar, lampu-lampu halogen retro, serta sistem pengereman cakram di depan dan tromol di belakang (pada model lama).