KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Di tengah maraknya makanan ringan modern dan impor, salah satu camilan tradisional Indonesia kembali mencuri perhatian yaitu manisan kedondong.
Cita rasanya yang khas perpaduan antara asam, manis dan segar menjadikannya favorit di berbagai kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kedondong, buah tropis dengan tekstur renyah dan rasa asam menyegarkan biasanya dikonsumsi langsung atau diolah menjadi rujak.
Namun, saat dijadikan manisan buah ini berubah menjadi camilan unik yang tidak hanya enak tetapi juga tahan lama.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mental dan Kurangi Stres dengan Daun Selasih
BACA JUGA:Obati TBC dan Kencing Darah dengan Andong Merah
Manisan kedondong kini kembali naik daun terutama di kalangan generasi muda yang mulai tertarik dengan jajanan lawas bernuansa lokal.
Di beberapa kota seperti Bandung, Bogor dan Yogyakarta produk ini sudah banyak dijual di toko oleh-oleh hingga platform daring.
Proses pembuatan manisan kedondong cukup sederhana.
Buah kedondong muda dikupas, dipotong lalu direndam dalam larutan gula dan sedikit garam.
BACA JUGA:Obati Bisul dan Koreng dengan Bunga Pukul Sembilan
BACA JUGA:Kadar Gula Camilan Anak
Ada dua jenis manisan kedondong yang umum ditemui antara lain manisan basah dan manisan kering.
Manisan basah memiliki rasa segar dan juicy sementara versi kering cenderung lebih tahan lama dan cocok dijadikan oleh-oleh.
Selain lezat, kedondong juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi serta serat yang baik untuk pencernaan.
Meski sebagian kandungan gizinya bisa berkurang selama proses pengolahan manisan kedondong tetap bisa menjadi pilihan camilan yang lebih sehat dibanding makanan ringan yang tinggi lemak jenuh atau pengawet buatan.
BACA JUGA:Atasi Sirosis Hati dan Cegah Infeksi Parasit dengan Biji Pepaya
BACA JUGA:Obati Batuk Sakit Gigi dan Infeksi Gusi dengan Kurma China
Namun, ahli gizi tetap mengingatkan agar konsumsinya tidak berlebihan.
Manisan kedondong juga membuka peluang bisnis rumahan yang menjanjikan.
Dengan bahan baku yang mudah ditemukan dan proses produksi yang tidak terlalu rumit banyak UMKM memanfaatkan tren ini untuk menjual manisan dalam berbagai varian rasa dan kemasan menarik.
Beberapa produsen bahkan mulai mengemas manisan kedondong dalam bentuk modern seperti kemasan zip lock ramah lingkungan dan label bergaya kekinian untuk menarik pasar milenial dan Gen Z.