Pengeroyokan Brutal di 7 Ulu Palembang: Pengamen Tewas Ditikam di Dada !

Kamis 19 Jun 2025 - 21:21 WIB
Reporter : Romi
Editor : Yuli

Dalam kondisi terdesak dan tanpa pertolongan, Aji dianiaya secara brutal.

Ia ditusuk di bagian dada kanan oleh salah satu pelaku dan mengalami pemukulan yang menyebabkan luka memar di bagian kepala dan dada.

Korban sempat berteriak meminta tolong, namun pelaku segera melarikan diri usai menganiaya korban.

Melihat Aji terkapar bersimbah darah, teman-temannya yang menyaksikan kejadian itu langsung membawa korban ke RS Muhammadiyah Palembang. Sayangnya, nyawa remaja tersebut tidak tertolong.

Dokter menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat luka tikam di dada yang menembus organ vital, serta memar serius di kepala dan bagian tubuh lainnya.

“Luka tusuk cukup dalam, mengakibatkan pendarahan hebat. Korban juga mengalami trauma tumpul di kepala,” kata salah satu tenaga medis di RS Muhammadiyah.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Gabungan dari Polsek SU I, Reskrim Polrestabes Palembang, dan Inafis langsung bergerak cepat menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP dilakukan menyeluruh hingga menjelang dini hari.

Kapolsek SU I Palembang, AKP Heri, mewakili Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrei Setiawan, membenarkan peristiwa ini.

“Benar, ada peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Korban mengalami luka tusuk dan sejumlah memar akibat penganiayaan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis pagi (19/6/2025).

Lebih lanjut, AKP Heri menjelaskan bahwa dari tiga pelaku, satu orang berinisial FK (Fikri) sudah berhasil diamankan.

"Pelaku FK saat ini sedang dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim untuk mengetahui peran masing-masing pelaku serta motif di balik pengeroyokan ini," ujarnya.

Dua pelaku lain, yaitu Subehan dan Ari, hingga kini masih dalam pengejaran. Polisi menyatakan telah mengantongi identitas dan foto keduanya, dan menghimbau agar pelaku menyerahkan diri.

Hingga kini, motif dari pengeroyokan yang menyebabkan kematian ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Apakah ada unsur dendam, salah paham, atau motif lain seperti pemalakan masih belum bisa dipastikan.

“Kami masih dalami motifnya. Korban dan pelaku memang saling mengenal, namun apakah ada pertikaian sebelumnya, masih kami telusuri,” kata AKP Heri.

Penyidik juga tengah memeriksa sejumlah saksi, termasuk ketiga rekan korban yang ikut mengamen malam itu.

Kategori :