Salah satu daya tarik utama dari Pindang Patin Meranjat adalah kuah pindangnya yang kaya akan rempah dan rasa.
Bahan dasar seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan kunyit dihaluskan, kemudian dimasak bersama serai, daun salam, dan lengkuas.
Perpaduan ini menghasilkan aroma harum dan cita rasa khas.
Nanas segar menjadi bahan tambahan yang memberikan rasa asam manis alami pada kuah, membuat hidangan ini terasa segar dan ringan di perut.
Ikan patin yang digunakan pun biasanya masih segar hasil tangkapan langsung dari sungai-sungai di sekitar Ogan Ilir, memberikan tekstur daging yang lembut dan tidak berbau amis.
Desa Meranjat kini berkembang menjadi destinasi wisata kuliner yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Puluhan warung Pindang Patin berjajar di sepanjang jalan menuju desa ini, menawarkan sajian yang hampir seragam namun masing-masing memiliki sentuhan rasa khas tersendiri.
Salah satu warung terkenal adalah Warung Pindang Meranjat 77, yang sudah berdiri sejak 1980-an.
Warung ini sering menjadi tempat persinggahan para pejabat, artis, hingga wisatawan luar negeri yang penasaran dengan kelezatan pindang otentik.
Selain Pindang Patin, warung-warung ini biasanya juga menyajikan lauk khas lainnya seperti pindang tulang, tempoyak, dan sambal mangga muda.
Keberadaan Pindang Patin Meranjat bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Ogan Ilir, tetapi juga menjadi sumber penghasilan dan ekonomi kreatif warga setempat.
Banyak rumah tangga di Meranjat yang membuka usaha kuliner, katering, bahkan menjual bumbu pindang dalam bentuk kemasan siap saji.
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir pun turut mendukung pelestarian kuliner ini dengan rutin mengadakan festival kuliner pindang dan lomba memasak khas daerah untuk generasi muda.
Hal ini menjadi langkah nyata dalam menjaga warisan budaya kuliner daerah agar tidak punah oleh zaman.
Dengan dukungan teknologi dan pemasaran digital, kini Pindang Patin Meranjat mulai dilirik sebagai produk kuliner ekspor.
Beberapa pengusaha UMKM telah mencoba mengirim bumbu pindang instan ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi, terutama untuk memenuhi permintaan warga diaspora Indonesia yang merindukan cita rasa kampung halaman.