Aduk rata hingga ketan menyerap santan dan menjadi lembut serta pulen.
Sajikan bersama potongan mangga segar dan siram dengan sisa santan kental.
Tambahkan biji wijen sangrai atau kacang hijau goreng sebagai taburan opsional.
Meski tergolong sebagai makanan penutup, mango sticky rice mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat.
Mangga kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk sistem imun dan kesehatan pencernaan.
Sementara itu, beras ketan menyediakan energi melalui kandungan karbohidratnya.
Santan juga mengandung lemak baik yang bisa membantu penyerapan nutrisi.
Namun, bagi penderita diabetes atau yang sedang diet rendah gula, disarankan mengonsumsi dalam porsi kecil karena kandungan gula dan karbohidratnya cukup tinggi.
Di Indonesia, mango sticky rice mulai populer di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Banyak kedai Thai food maupun kafe fusion food menyajikan mango sticky rice sebagai menu pencuci mulut utama.
Beberapa UMKM juga mulai menjadikan hidangan ini sebagai peluang bisnis. Mereka menghadirkan mango sticky rice dalam bentuk modern, seperti mango sticky rice in cup, mango sticky rice roll, hingga dalam kemasan beku yang bisa dinikmati di rumah.
Tidak sedikit pula kreasi lokal yang mencoba menggabungkan mango sticky rice dengan bahan-bahan khas Indonesia, seperti santan dari kelapa bakar atau ketan hitam.
Mango sticky rice bukan sekadar hidangan penutup biasa. Perpaduan manis, gurih, dan segar dari mangga tropis dan ketan santan menjadikannya salah satu dessert yang paling dicari di dunia.
Dengan bahan sederhana namun rasa yang luar biasa, tidak heran jika mango sticky rice terus menapaki popularitas global dan bahkan menjadi inspirasi berbagai kreasi kuliner kekinian di Indonesia.*