Hyundai H-1 varian tertinggi juga dilengkapi Electronic Stability Control (ESC) dan traction control, yang sayangnya belum ditemukan di varian Commuter Hiace.
Namun, versi Hiace terbaru (2025) sudah menyematkan Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Start Assist (HSA) pada beberapa tipe tertentu, menutup ketertinggalan dari segi safety.
Secara umum, kedua mobil berada di level setara dalam hal perlindungan dasar, meski Hyundai H-1 punya sedikit keunggulan di teknologi aktif.
4. Performa dan Konsumsi Bahan Bakar
Hyundai H-1 tersedia dalam dua opsi mesin: bensin dan diesel.
Varian bensin berkapasitas 2.4L dikenal cukup responsif namun boros bahan bakar, dengan konsumsi rata-rata hanya sekitar 6,6 km/liter.
Untuk versi diesel, data konsumsi BBM lebih hemat, namun unit bekasnya cukup langka di pasar Indonesia.
Toyota Hiace Commuter menggunakan mesin 2.8L diesel turbo yang lebih bertenaga dan efisien. Mesin ini juga telah memenuhi standar emisi Euro 4.
Dalam penggunaan normal, konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai sekitar 10–12 km/liter, tergolong hemat untuk kendaraan seukuran ini.
Dengan karakter diesel modern, Hiace unggul dari sisi efisiensi dan daya angkut sekaligus.
5. Transmisi dan Pengendalian
Hyundai H-1 menggunakan transmisi otomatis 5-percepatan dengan mode tiptronic di varian tertinggi.
Hal ini membuat pengalaman mengemudi lebih santai, terutama di area perkotaan. Suspensinya yang lembut juga membuat guncangan jalan tidak terlalu terasa.
Toyota Hiace Commuter, di sisi lain, masih menggunakan transmisi manual 5-percepatan, yang mungkin terasa kurang praktis bagi sebagian pengemudi.
Suspensi belakangnya semi-elliptical leaf spring, yang terkenal tangguh namun tidak sehalus milik H-1.
Di sini, Hyundai H-1 lebih unggul untuk kenyamanan dan kemudahan berkendara sehari-hari, sementara Hiace unggul dari sisi kekuatan dan keandalan di jalan panjang atau berbeban berat.