Wali Kota Palembang, Ratu Dewa MP mo menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks di Kota Palembang.
Menurutnya, keberadaan PSEL Keramasan tidak hanya akan membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga mampu menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Banyak masukan, harapan, dan saran dari Bapak Menteri yang berkaitan dengan percepatan pengelolaan sampah menjadi energi listrik dan akan segera kita tindaklanjuti,” ujar Ratu Dewa.
Menteri Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasinya atas progres yang telah dicapai dalam pembangunan fasilitas PSEL Keramasan.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi yang tepat dan modern dalam proses konversi sampah menjadi energi.
“Kita lihat sama-sama, pembangunannya sudah berjalan. Saya sudah minta kepada Bapak Wali Kota bahwa teknologi yang digunakan untuk PSEL harus benar-benar bagus,” tegasnya.
Selain itu, Menteri Hanif juga mengingatkan pentingnya proses pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
Sampah organik dan non-organik harus dibedakan dengan baik untuk mendukung proses pengolahan yang efisien serta mengurangi dampak negatif seperti bau tak sedap.
“Antisipasi bau (sampah) dengan memilah,” tambahnya.Proyek PSEL Keramasan sendiri merupakan implementasi nyata dari Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi role model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.
Ini adalah langkah maju menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Kota Palembang dan sekitarnya.
Dalam jangka panjang, PSEL Keramasan diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menekan dampak lingkungan dari tumpukan sampah yang selama ini menjadi masalah klasik di kota-kota besar.
Kementerian Lingkungan Hidup bersama Pemkot Palembang menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dan mendorong pengembangan proyek-proyek serupa di masa depan.
Keduanya sepakat bahwa kolaborasi pemerintah pusat dan daerah adalah kunci sukses dalam menciptakan kota yang bersih, hijau, dan berdaya saing tinggi di bidang lingkungan hidup.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat, PSEL Keramasan diyakini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem pengelolaan sampah di Indonesia.
Sementara itu, Pemerhati Lingkungan, Drs Taufik Anwar menilai, bahwa akar persoalan sampah di Palembang bukan hanya terletak pada sistem pengelolaan, tetapi juga pada perilaku masyarakat yang belum memiliki kesadaran lingkungan yang kuat.