Polda Sumsel Pastikan Beras Aman

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya. Foto: ANTARA--

PALEMBANG – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan bahwa distribusi beras di wilayahnya masih dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian ini disampaikan menyusul adanya laporan dari Menteri Pertanian kepada Satgas Pangan Polri terkait temuan peredaran beras premium oplosan di sejumlah daerah di Indonesia.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, dalam keterangannya di Palembang pada Selasa (15/7), menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan indikasi kuat adanya praktik pengoplosan beras di Sumsel.

Ia menyatakan bahwa kondisi distribusi beras di provinsi ini masih dalam pengawasan dan tidak menunjukkan gejala penipuan massal terhadap konsumen.

“Wilayah Sumsel tetap dalam kondisi aman. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa masyarakat menjadi korban beras oplosan yang beredar dengan label premium,” tegas Nandang.

BACA JUGA:Pramuka Gratis untuk Siswa SD dan SMP pada Gelombang ke-2

BACA JUGA:Tekankan Penggunaan LPG Sesuai Standar

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Polda Sumsel melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) telah menerima petunjuk dan arahan (jukrah) dari Bareskrim Polri untuk memperketat pengawasan terhadap distribusi dan penjualan beras. Upaya ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap laporan nasional yang menyebutkan adanya praktik curang oleh sejumlah produsen beras.

"Jajaran Ditreskrimsus telah mengeluarkan jukrah kepada seluruh satuan di wilayah untuk meningkatkan pengawasan dan pemantauan. Sampai saat ini, hasil pantauan menunjukkan kondisi di Sumsel masih kondusif tanpa adanya temuan penyimpangan besar," ujar Nandang.

Dalam upaya mencegah terjadinya pelanggaran, Polda Sumsel juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang namun waspada. Masyarakat diminta segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan indikasi adanya beras dengan kualitas yang tidak sesuai label atau berat takaran yang mencurigakan.

“Kami mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan apabila menemukan produk beras yang mencurigakan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ini penting agar pengawasan dapat dilakukan secara menyeluruh hingga ke lapisan distribusi paling bawah,” tambahnya.

BACA JUGA:Wali Murid Tak Perlu Rebutan Kursi di Hari Pertama Masuk Sekolah di Palembang

BACA JUGA:Bahas Penguatan Kerja sama Pertahanan

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri telah menindaklanjuti laporan dari Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai adanya dugaan 212 produsen beras nakal yang melakukan praktik curang, termasuk mengoplos beras kualitas rendah menjadi premium dan memasarkannya dengan harga tinggi.

Sebagai langkah awal penyelidikan, Satgas Pangan telah memeriksa empat produsen beras yang diduga terlibat dalam praktik tersebut. Empat produsen itu masing-masing berinisial WG, FSTJ, BPR, dan SUL/JG. Pemeriksaan dilakukan pada Kamis (10/7) dan menjadi bagian dari investigasi untuk menelusuri lebih lanjut praktik curang di sektor pangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan