BACA JUGA:Pagu Pajak Pemkot Palembang 2024, Targetkan Rp1,1 T
BACA JUGA:Antisipasi Persediaan Elpiij 3 Kg, Pertamina Gelar OP
Dia menceritakan awalnya, kitab syair yang berjudul Kejayaan Kerajaan Raja Ali Haji dan kemudian berubah menjadi Abdul Muluk dicetak pertama kali di Singapura pada tahun 1845.
Lalu, pada 1854 dibawa oleh Wan Bakar ke Palembang dan dibacakan olehnya sebagai di bilangan kampung Tanggotakat. Lama kelamaan, pembacaan Dulmuluk berubah menjadi bentuk teater pada tahun 1910-an dan berkembang terus hingga sekarang.
Wali Santri atas nama Muhammad Aditya , Abdurahman mengucap[kan terima kasih kepada guru-guru di rumah Tahfiz ini yang telah mendidik anaknya .
“ Dan pada hari ini kami merasa bangga dan terharu karena anak kami hari ini di wisuda dengan harapan anak kami ini menjadi panutan dan menjadi hafiz dan hafizah dan kepada guru kami doakan semoga sehat wal afiat dan di mudahkan rizkinya.” katanya.(rob)