Sementara itu, varian i-DSI menyasar segmen pengguna yang lebih memperhatikan efisiensi bahan bakar.
Mesin ini hanya menghasilkan tenaga 85 hingga 87 dk, namun dengan torsi 128 Nm yang sudah bisa dicapai pada putaran mesin rendah, yakni 2.700 rpm.
Artinya, mobil tetap terasa bertenaga di kecepatan rendah dan sangat hemat bahan bakar untuk penggunaan dalam kota.
Salah satu keunikan dari teknologi i-DSI adalah penggunaan delapan busi, dua untuk setiap silinder.
Sistem ini membantu menciptakan pembakaran yang lebih sempurna dan efisien, sekaligus menekan konsumsi bahan bakar.
Tak heran jika banyak pengguna Honda Jazz i-DSI melaporkan konsumsi BBM bisa mencapai 18–20 km/liter dalam kondisi normal.
Pada generasi terakhir Honda Jazz di Indonesia, Honda memperkenalkan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) dengan Earth Dreams Technology.
Teknologi ini membuat perpindahan gigi terasa lebih halus dan efisien. Hasilnya, konsumsi bahan bakar semakin hemat tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara.
Transmisi ini juga lebih adaptif terhadap gaya mengemudi pengguna. Jika digunakan secara agresif, mesin akan memberikan respons cepat.
Namun jika dikendarai secara santai, sistem akan mengutamakan efisiensi dan kenyamanan.
Honda dikenal dengan mesin yang bandel dan tahan lama, termasuk pada model Jazz.
Tak sedikit pengguna yang melaporkan bahwa mobil ini tetap prima meski telah digunakan selama lebih dari 10 tahun.
Perawatan rutin yang sederhana seperti ganti oli, filter, dan pengecekan berkala sudah cukup untuk menjaga performanya tetap maksimal.
Suku cadang Honda Jazz juga tergolong mudah didapatkan dan relatif terjangkau.
Hal ini membuatnya menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin memiliki mobil dengan biaya perawatan ringan namun tetap andal.
Dengan dua varian mesin yang memiliki karakter berbeda, Honda Jazz memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan: