BinguoEV dibekali baterai Lithium Ferro-Phosphate bersertifikat IP67, yang artinya tahan terhadap air dan debu.
Tersedia dua kapasitas baterai:
31,9 kWh, dengan jarak tempuh hingga 333 km (Long Range)
37,9 kWh, dengan jarak tempuh hingga 410 km (Premium Range)
Kapasitas ini terbilang sangat memadai untuk penggunaan harian, bahkan cukup untuk pulang-pergi antar kota seperti Jakarta–Bandung tanpa perlu pengisian ulang.
Wuling menawarkan BinguoEV dalam tiga varian berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna:
1. Long Range AC – Rp301 juta
2. Long Range AC-DC – Rp310 juta
3. Premium Range – Rp345 juta
Harga tersebut adalah harga OTR Jakarta, dan bisa bervariasi tergantung wilayah.
Ketiga varian ini hadir dengan perbedaan pada kemampuan pengisian daya (AC/DC) dan kapasitas baterai, namun tetap memiliki basis desain dan fitur yang serupa.
Dengan strategi desain berbeda, fitur melimpah, dan jaminan purna jual yang agresif, Wuling tampaknya cukup percaya diri untuk bersaing di segmen mobil listrik urban yang mulai padat.
Beberapa rival yang berpotensi bersinggungan langsung dengan BinguoEV di antaranya Hyundai Ioniq 5, DFSK Seres E1, dan Neta V.
Namun, dengan positioning harga yang jauh lebih terjangkau dan desain ikonik, Wuling BinguoEV bisa menjadi opsi menarik bagi konsumen muda, keluarga kecil, maupun pelaku usaha urban yang ingin tampil beda.
Wuling BinguoEV bukan sekadar kendaraan listrik biasa.
Dengan filosofi desain Modern Classic yang unik, fitur berkelas, dimensi yang ideal untuk perkotaan, serta jaminan purna jual seperti garansi baterai seumur hidup, mobil ini menawarkan nilai lebih di tengah kompetisi yang kian ketat.