Dengan perawatan yang minimal, tanaman daun salam bisa tumbuh subur dan dipanen sepanjang tahun.
Ini menjadikannya sebagai alternatif tanaman obat keluarga yang hemat dan ramah lingkungan.
Program-program urban farming di berbagai daerah pun mulai menyarankan masyarakat untuk menanam tanaman herbal termasuk daun salam.
Selain membantu ketahanan pangan keluarga, juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Di tengah tren gaya hidup sehat dan kembali ke alam, permintaan akan produk herbal seperti daun salam terus meningkat.
Sayangnya, potensi ekonomi dari daun salam belum sepenuhnya digarap secara maksimal.
“Jika diolah menjadi produk seperti teh herbal, minyak atsiri, atau suplemen, daun salam bisa menjadi komoditas bernilai jual tinggi,” kata Irfan Maulana, pelaku usaha herbal dari Bandung.
Ia menambahkan bahwa ekspor produk herbal Indonesia, termasuk yang berbahan dasar daun salam, mulai mendapat tempat di pasar Asia dan Eropa.
Daun salam bukan sekadar pelengkap dalam masakan, tetapi juga merupakan warisan budaya dan sumber kesehatan yang luar biasa.
Dengan penggunaan yang tepat, tanaman ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh dan juga ekonomi masyarakat.
Kini saatnya kita lebih mengenal dan memanfaatkan potensi lokal seperti daun salam secara bijak dan berkelanjutan.*