Namun, karena proses pembuatannya sering melibatkan penggunaan gula dan minyak, sebaiknya konsumsi sate kerang tetap dibatasi bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau kolesterol tinggi.
Salah satu faktor yang membuat sate kerang digemari adalah harganya yang relatif terjangkau.
Di pasaran, sate kerang dijual mulai dari Rp10.000 hingga Rp25.000 per bungkus, tergantung jumlah tusuk dan varian rasa.
Harga yang bersahabat ini membuat sate kerang cocok dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.
Bahkan, beberapa pengusaha kuliner kini mengemas sate kerang dalam bentuk oleh-oleh khas daerah. Di Medan, misalnya, sate kerang menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diburu wisatawan.
Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap makanan tradisional, harapannya sate kerang bisa terus berkembang tanpa kehilangan keaslian rasa.
Para pelaku UMKM juga diharapkan terus berinovasi dalam pemasaran dan pengemasan produk, sehingga sate kerang semakin dikenal luas hingga ke pasar internasional.
Pemerintah daerah dan dinas terkait pun diharapkan memberikan dukungan penuh bagi industri kuliner lokal ini, melalui pelatihan, bantuan promosi, dan pengembangan kualitas produk.
Dengan demikian, sate kerang tidak hanya menjadi makanan lokal yang dibanggakan, tetapi juga ikon kuliner Indonesia di mata dunia.*