Untuk pasien Parkinson yang menggunakan selang makan atau memiliki kondisi medis khusus, Nurul menyarankan agar berkonsultasi kembali dengan dokter atau apoteker klinis untuk mengetahui obat mana yang bisa dihancurkan, dihaluskan, atau perlu disesuaikan bentuknya.
BACA JUGA:Tingkatkan Gairah Seksual Pria dengan Teh Arab
BACA JUGA:Kikil Sapi Membantu Pertumbuhan Sel dan Menyehatkan Tulang
“Tidak semua obat bisa dihancurkan atau dicampur. Maka, penting bagi tenaga medis untuk memberikan terapi yang tepat dan aman, agar pasien tetap mendapatkan manfaat maksimal dari obatnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nurul menegaskan bahwa disiplin minum obat dan kontrol rutin ke dokter dapat membantu mencegah perburukan kondisi.
Bahkan, pada beberapa pasien, gejala dapat berkurang signifikan sehingga aktivitas harian bisa dilakukan lebih normal dan produktif.
“Kalau rutin minum obat dan mengikuti pengobatan dengan baik, dosisnya pun bisa dikurangi secara bertahap, tergantung pada respons tubuh. Intinya, Parkinson bukan akhir segalanya, asal penanganannya tepat,” ujarnya.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan neurologis progresif yang memengaruhi pergerakan dan sistem saraf pusat.
Meski belum bisa disembuhkan sepenuhnya, terapi medis yang konsisten dapat memperlambat progres penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. (ant)