KAYUAGUNG - Pj Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Ir Asmar Wijaya MSi mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, Selasa, 16 Januari 2024.
Kedatangan pria yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) OKI ke RSUD Kayuagung tersebut untuk menjenguk pasien DBD yang tengah dirawat.
Menurut Asmar, dirinya ingin melihat langsung bagaimana pelayanan RSUD Kayuagung dan melihat para pasien DBD, terutama pasien anak. Hal itu supaya pasien dirawat dengan baik.
"Menurut catatan pihak rumah sakit, setidaknya sebanyak 34 penderita DBD telah datang dan mendapat perawatan," ungkapnya.
BACA JUGA:Tinjau Banjir Payuputat, Pj Wako Prabumulih Instruksikan Bangun Jembatan Darurat dan Berikan Bantuan
BACA JUGA:BPBD OKU Siagakan 300 Personel Penanggulangan Bencana Alam
Sementara, Direktur RSUD Kayuagung, dr Hj Asri Wijayanti MKes mengatakan, ke 34 pasien positif DBD itu datang di pagi hari dengan menyampaikan keluhan badannya panas (DBD).
"Jadi saya sudah imbau kepada petugas, bagi yang datang dengan keluhan badannya panas, wajib diantisipasi. Saya menjamin layanan terbaik kepada pasien-pasien yang terkena penyakit DBD," ujarnya.
Dikatakannya lagi, RSUD Kayuagung akan mempersiapkan fasilitas dan pelayanan terbaik terhadap pasien-pasien DBD.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI, Iwan Setiawan SKM MKes mengemukakan, Dinkes OKI akan terus melakukan upaya preentif dan preventif kepada masyarakat dan memberitahukan tanda-tanda gejala pada kasus DBD.
BACA JUGA:Tetap Diami Rumah Meski Sudah Roboh, Lansia di Ogan Ilir Mengaku Pernah Hampir Dipatuk Ular
BACA JUGA:Dana Pembangunan di OKU Banyak Tersedot Untuk Pilkada 2024
"Pihak kita akan terus, penyuluhan, memberitahukan kepada masyaraka. Jika di rumah ada anaknya yang menderita DBD, mereka harus mengenali tanda-tanda bahaya," tuturnya.
Masih kata Iwan, kalau tanda-tanda bahaya itu timbul, maka harus secepatnya dibawa ke rumah sakit.
"Jangan sampai dibawa ke rumah sakit itu sudah dalam keadaan kondisi yang berat, sudah mengalami shock, sehingga nanti bisa tidak tertolong," tutupnya.*