Desain: Maskulin, Fungsional, dan Unik
Secara tampilan, Praetorian tidak seperti Jeep lainnya.
Ia mempertahankan bentuk dasar dari Jeep Wagoneer, tetapi dengan berbagai modifikasi yang membuatnya tampil lebih eksotis dan agresif.
Fender yang melebar, kap mesin yang lebih besar untuk menampung V12, dan gril depan yang diperkuat memberikan kesan kekuatan absolut.
Interiornya pun tidak main-main.
Meskipun tetap mempertahankan nuansa utilitarian khas Jeep, sentuhan Italia terasa pada jok kulit yang elegan, trim kayu, dan sistem infotainment yang mewah pada masanya.
Perpaduan antara kenyamanan Eropa dan kepraktisan Amerika ini adalah sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya—atau sesudahnya.
Langka dan Mewah: Hanya Satu di Dunia
Jeep Praetorian V12 bukan hanya langka. Ia sangat langka. Menurut berbagai sumber, hanya satu unit prototipe yang pernah dibuat.
Tidak ada produksi massal, tidak ada varian tambahan.
Satu-satunya kendaraan ini hidup sebagai legenda, menjadi artefak sejarah otomotif yang hanya bisa ditemukan dalam museum, koleksi pribadi, atau dalam kisah-kisah pecinta mobil sejati.
Alasan mengapa kendaraan ini tidak pernah diproduksi massal? Kombinasi dari biaya produksi yang tinggi, tantangan teknis dalam menyeimbangkan performa mesin V12 di bodi Jeep, dan perubahan arah strategis Chrysler yang kemudian menjual Lamborghini pada tahun 1994.
Warisan yang Menginspirasi
Meskipun hanya satu unit, Jeep Praetorian V12 meninggalkan warisan yang besar. Ia adalah bukti dari apa yang bisa terjadi ketika batasan konvensional dihapus.
Konsep SUV berperforma tinggi, yang kini umum dengan model-model seperti Lamborghini Urus, Aston Martin DBX, atau bahkan Jeep Grand Cherokee Trackhawk, semua berdiri di atas fondasi ide-ide radikal seperti Praetorian.
Kini, lebih dari 30 tahun sejak kemunculannya, kendaraan ini masih menjadi bahan pembicaraan, mitos hidup yang memicu imajinasi para pecinta otomotif.