Revvo 95: Rp13.370 per liter
Diesel Primus Plus: Rp14.060 per liter
Langkah Vivo yang menurunkan harga ini diapresiasi oleh konsumen, terutama pengguna kendaraan roda dua dan roda empat yang mencari alternatif bahan bakar dengan harga lebih ekonomis.
Beberapa faktor mempengaruhi keputusan para operator BBM untuk mempertahankan harga tetap stabil:
1. Kondisi harga minyak dunia
Meski sempat mengalami kenaikan menjelang Ramadhan, harga minyak dunia kembali menunjukkan tren stabil setelah Lebaran.
2. Kebijakan pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dan BPH Migas terus melakukan evaluasi berkala terhadap harga BBM nonsubsidi.
3. Persaingan pasar
Dengan banyaknya pilihan SPBU dan jenis BBM, perusahaan penyedia BBM harus mempertimbangkan aspek kompetitif dalam menentukan harga.
4. Daya beli masyarakat
Stabilitas harga BBM turut menjaga konsumsi masyarakat agar tidak terganggu, terutama di masa pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Konsumen mengaku lega dengan tidak adanya lonjakan harga setelah Lebaran.
“Biasanya habis Lebaran suka ada kenaikan harga BBM, tapi tahun ini Alhamdulillah stabil. Jadi perjalanan balik ke Jakarta lebih tenang,” ujar Rahmat, seorang pemudik asal Semarang.
Pelaku usaha logistik juga menyambut baik kondisi ini. Ongkos operasional yang tidak meningkat signifikan membuat pengiriman barang tetap efisien.
“BBM stabil, jadi kami bisa tetap menjalankan jadwal pengiriman tanpa harus menyesuaikan tarif terlalu drastis,” kata Yuliani, pengelola perusahaan ekspedisi di Tangerang.