Salah satu keunggulan Pilus Kaplus adalah keberaniannya dalam menghadirkan varian rasa yang tidak biasa.
Saat ini, produk tersebut hadir dalam lima varian utama: Original, Balado, Keju, Rumput Laut, dan Pedas Gila.
Varian Pedas Gila bahkan sempat viral di media sosial karena rasa pedasnya yang ekstrem namun tetap gurih.
“Anak-anak muda suka tantangan, jadi kami hadirkan Pilus Kaplus Pedas Gila. Responsnya luar biasa, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujar Rina Marlina, Head of Marketing Pilus Kaplus.
Kesuksesan Pilus Kaplus tidak lepas dari strategi pemasaran digital yang agresif dan kreatif.
Melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok, brand ini gencar melakukan kampanye dengan menggandeng influencer dan mengadakan tantangan makan pedas.
Bahkan, tagar Pilus Kaplus Challenge pernah menjadi trending topic di TikTok, dengan ribuan pengguna mencoba menyantap varian Pedas Gila tanpa minum air.
“Kami ingin menjangkau generasi muda dengan cara yang mereka suka, yaitu konten yang fun dan bisa dibagikan,” tambah Rina.
Selain itu, kemasan Pilus Kaplus yang colorful dan eye-catching juga membuatnya mudah dikenali dan menarik perhatian di rak-rak minimarket.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Pilus Kaplus mengalami peningkatan penjualan hingga 150 persen.
Produk ini kini tersedia di lebih dari 20.000 outlet retail modern dan tradisional di seluruh Indonesia, termasuk di supermarket besar seperti Indomaret, Alfamart, hingga Hypermart.
Tak hanya di pasar domestik, PT Kaplus Snack Indonesia juga sedang menjajaki pasar ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Menariknya, meskipun telah menjadi brand nasional, Pilus Kaplus tetap memberdayakan para pelaku UMKM lokal dalam proses produksinya.
Beberapa bahan baku seperti tepung tapioka dan bumbu rempah diperoleh dari petani lokal di Jawa Barat dan Sumatera Barat.
“Kolaborasi dengan petani lokal adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung perekonomian daerah. Kami percaya bahwa produk unggul bisa lahir dari kerja sama yang solid antara perusahaan dan masyarakat,” ujar Andi Prasetya.
Meski sukses di pasaran, Pilus Kaplus masih menghadapi beberapa tantangan, seperti persaingan ketat di industri makanan ringan dan fluktuasi harga bahan baku.