Pemasakan – Campuran santan, gula merah, dan tepung ketan dimasak dengan api kecil hingga mengental.
Setelah itu, larutan agar-agar dimasukkan secara perlahan sambil terus diaduk agar tidak menggumpal.
Pengadukan dan Pemadatan – Proses pengadukan dilakukan selama kurang lebih 2-3 jam hingga adonan mengental sempurna.
Setelah matang, adonan dituangkan ke dalam loyang dan dibiarkan dingin sebelum dipotong-potong sesuai selera.
Penyajian – Agar dodol dapat dikemas dengan plastik atau daun pisang untuk mempertahankan kelembapan dan daya tahan produk.
Inovasi agar dodol ini memberikan berbagai keuntungan, baik dari segi tekstur, rasa, maupun manfaat kesehatan.
Beberapa keunggulan utama dari agar dodol antara lain:
Tekstur lebih lembut – Kombinasi agar-agar membuat dodol lebih mudah dikunyah.
Tidak terlalu lengket – Berbeda dengan dodol biasa yang sering menempel di gigi, agar dodol lebih nyaman saat dikonsumsi.
Lebih sehat – Agar-agar kaya akan serat yang membantu melancarkan pencernaan.
Varian rasa lebih banyak – Selain rasa original, agar dodol dapat dikreasikan dengan berbagai varian rasa seperti pandan, cokelat, durian, dan stroberi.
Sejak pertama kali diperkenalkan di beberapa daerah, agar dodol mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Banyak yang mengapresiasi inovasi ini karena memberikan pengalaman baru dalam menikmati dodol tanpa kehilangan esensi rasa tradisionalnya.
Selain itu, peluang bisnis dari agar dodol juga cukup menjanjikan.
Permintaan akan camilan sehat dan inovatif terus meningkat, terutama di kalangan anak muda dan pecinta kuliner.
Dengan strategi pemasaran yang tepat, seperti penjualan melalui platform digital dan kemasan modern, agar dodol dapat menjadi tren baru di dunia kuliner.