Beras kualitas medium I: Rp15.200 per kg
Beras kualitas medium II: Rp15.100 per kg
Beras kualitas super I: Rp16.250 per kg
Beras kualitas super II: Rp15.900 per kg
Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca yang ekstrem di beberapa daerah produsen seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera.
Curah hujan yang tinggi menghambat distribusi serta menurunkan hasil panen.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Siti Nurhayati, cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga pangan, khususnya cabai rawit merah dan bawang merah.
"Produksi cabai di daerah sentra seperti Brebes dan Kediri menurun drastis akibat hujan berkepanjangan. Hal ini menyebabkan pasokan ke pasar tradisional berkurang, sehingga harga melonjak," ujar Siti.
Lonjakan harga pangan ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.
Para pedagang pasar tradisional juga mengeluhkan sepinya pembeli akibat mahalnya harga bahan pangan.
Siti Rohani, seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mengungkapkan bahwa pembelian cabai menurun drastis selama sepekan terakhir.
"Biasanya saya bisa jual 10 kilogram cabai rawit merah sehari, sekarang hanya 3 kilogram. Pembeli banyak yang mengeluh harganya mahal," kata Siti.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Bulog telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan harga pangan.
Salah satunya adalah operasi pasar di beberapa daerah yang mengalami lonjakan harga signifikan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan stok pangan untuk operasi pasar.
"Kami akan mendistribusikan beras, gula, dan minyak goreng ke pasar tradisional untuk menstabilkan harga. Operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga kembali normal," ujar Budi.