KORANPALPOS.COM - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju Palembang, Sumatera Selatan memproduksi gas elpiji untuk rumah tangga (mixed Liquefied Petroleum Gas -LPG) sebanyak 129 ribu metrik ton (mt) sepanjang 2024.
"Melihat realisasi produksi Kilang Plaju tahun lalu rata-rata sekitar 10.000 mt setiap bulannya, diharapkan produksi mixed LPG pada 2025 ini bisa lebih besar lagi," kata Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, untuk mengoptimalkan produksi, pihak terus berupaya menjaga keandalan kilang dengan melakukan kegiatan perawatan rutin serta peningkatan kemampuan pekerja.
Sebagai salah satu kilang tertua di Indonesia, Kilang Pertamina Plaju telah beroperasi lebih dari satu abad dan terus berkomitmen untuk menjaga keandalan produksi energi nasional.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Siapkan 2.000 Kuota Mudik Gratis untuk Lebaran 2025
BACA JUGA:BSB Fokus Tingkatkan Layanan Mobile Banking
Dengan lancarnya kegiatan produksi mixed LPG di Kilang Plaju, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi industri dan rumah tangga di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, katanya.
Dia menjelaskan, mixed LPG yang dihasilkan Kilang Pertamina Plaju merupakan campuran propana (70-80 persen) dan butane (20-30 persen), dengan tambahan odorant (mercaptan) untuk memberikan bau khas sebagai langkah keamanan.
Produk tersebut umumnya digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga serta sektor industri.
Pencapaian produksi tersebut menunjukkan komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam memastikan ketersediaan LPG sebagai kebutuhan dasar masyarakat serta mendukung ketahanan energi nasional.
BACA JUGA:Gandeng UMKM Tebar 3.000 Benih Ikan Baung
BACA JUGA:Bekali 50 Anak Putus Sekolah untuk Membuat Songket
Kilang Pertamina Plaju terus berupaya menjaga keamanan suplai bahan baku dan operasional produksi mixed LPG dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan TNI yang terlibat dalam pengamanan objek vital nasional (obvitnas).
“Kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang telah mendukung keberlangsungan dan kelancaran produksi mixed LPG di Kilang Pertamina Plaju dalam rangka menjaga ketahanan energi,” ujar Rachmi. (ant)