Selain kelangkaan gas melon, warga juga mengusulkan pemasangan jaringan gas rumah tangga.
Mereka menyoroti fakta bahwa gas alam berasal dari daerah mereka, tetapi hingga saat ini, mereka belum dapat menikmatinya.
Sebagai perbandingan, masyarakat di Kota Prabumulih telah menikmati pasokan gas alam yang lebih stabil dan murah.
BACA JUGA:Transportasi, Jalan, dan Pupuk Subsidi Jadi Sorotan di Reses DPRD Sumsel Dapil IV
BACA JUGA:Reses Dapil II Palembang DPRD Sumsel : Warga Keluhan Lampu Jalan, Banjir dan Zonasi Pendidikan !
"Kami ingin merasakan manfaat gas alam, sama seperti warga di Prabumulih. Ini adalah kebutuhan mendesak bagi masyarakat di sini," ungkap salah satu warga Lubai.
Selain permasalahan energi, masyarakat juga menyampaikan aspirasi mengenai infrastruktur.
Sekretaris Camat Lubai meminta agar dibangun siring dari SP 3 Beringin menuju Tanjung Kemala untuk mengantisipasi banjir dan meningkatkan akses transportasi.
Di Desa Beringin, Kadus Dusun 8, Edwin Utami, mengajukan permintaan pemasangan tiang listrik di Talang Yasin dan Talang Udin.
Warga juga berharap adanya pembangunan sumur bor guna memenuhi kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi kendala utama.
Sementara itu, pemangku adat setempat mengusulkan pembangunan Gedung Adat sebagai sarana pelestarian budaya lokal.
Warga juga meminta pembangunan siring di bahu jalan untuk mengurangi dampak erosi dan memperbaiki saluran air.
Di bidang pendidikan, Guru SMKN 1 Lubai mengajukan permohonan penambahan ruang kelas serta perbaikan atap sekolah yang mengalami kebocoran.
Kepala Desa Lebak Siamang juga mengusulkan pembangunan jembatan di wilayah mereka serta normalisasi Sungai Lebak Siamang untuk meningkatkan akses transportasi dan mencegah banjir.
Menanggapi berbagai aspirasi masyarakat, anggota DPRD Sumsel memberikan beberapa penjelasan dan komitmen untuk menindaklanjuti keluhan yang disampaikan.
H Ahmad Palo SE menjelaskan bahwa kelangkaan gas melon terjadi akibat perubahan tata kelola oleh pemerintah pusat.