Tren Penurunan Harga Bahan Pokok di Palembang : Komoditas Utama Turun Signifikan

Rabu 12 Feb 2025 - 20:16 WIB
Reporter : Erika
Editor : Isro Antoni

KORANPALPOS.COM - Sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengalami penurunan signifikan per 12 Februari 2025. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan stok bahan pokok dan hasil panen yang melimpah di wilayah sentra produksi.

Susilawati, seorang pedagang di Pasar Sayur Lemabang Palembang, menyampaikan bahwa beberapa harga sembako mengalami penurunan tajam. "Harga cabai merah keriting turun drastis dari Rp80.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram pada pekan ini," ungkapnya.

Selain itu, harga bawang merah juga mengalami penurunan signifikan. "Bawang merah yang sebelumnya mencapai Rp60.000 per kilogram kini turun menjadi Rp36.000 per kilogram," tambah Susilawati. Penurunan ini juga terjadi pada komoditas tomat, yang kini dijual seharga Rp8.000 per kilogram dari sebelumnya Rp26.000 per kilogram. "Penurunan harga tomat ini disebabkan oleh rendahnya permintaan dari masyarakat," jelasnya.

Jon, seorang pedagang ayam potong di Pasar Lemabang, juga melaporkan penurunan harga ayam potong. "Harga ayam turun menjadi Rp31.000 per kilogram dari sebelumnya Rp36.000 per kilogram. Pada pertengahan Januari 2025, harga ayam sempat naik hingga Rp38.000 per kilogram," ujar Jon.

BACA JUGA:Bioavtur Menjadi Andalan Sumsel : Hilirisasi Sektor Potensial investasi Tahun 2025

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Arahkan Kades-Lurah jadi Juru Damai

Berdasarkan pantauan di Pasar Perumnas Kota Palembang, harga kebutuhan pokok tidak jauh berbeda dengan di Pasar Lemabang. Harga cabai merah keriting tetap di angka Rp40.000 per kilogram, tomat Rp8.000 per kilogram, cabai rawit Rp100.000 per kilogram, ayam Rp31.000 per kilogram, telur ayam ras Rp26.000 per kilogram, daging sapi Rp140.000 per kilogram, minyak goreng kualitas medium Rp20.000 per kilogram, beras medium Rp12.500 per kilogram, dan gula curah Rp18.000 per kilogram.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Moh Wahyu Yulianto, menjelaskan bahwa tingkat inflasi di Sumsel pada Januari 2025 sebesar 0,92 persen secara tahunan (year on year/yoy). "Komoditas utama yang menyumbangkan inflasi secara yoy di antaranya emas perhiasan, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, dan bahan bakar rumah tangga," jelasnya.

Namun, ada juga komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi di kabupaten dan kota di Sumsel. "Komoditas yang menyumbang deflasi meliputi tarif listrik, tomat, telur ayam ras, bawang merah, dan angkutan udara," tambah Wahyu.

Penurunan harga kebutuhan pokok ini memberikan angin segar bagi masyarakat Palembang, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang. "Kami berharap harga tetap stabil sehingga masyarakat tidak terbebani dengan fluktuasi harga yang drastis," ujar Rahma, seorang ibu rumah tangga di Palembang.

BACA JUGA:Operasional LRT Sumsel Kembali Normal

BACA JUGA:Realisasi Investasi Sumsel Capai Rp70,92 Triliun

Para pedagang berharap pemerintah dapat terus memantau dan mengendalikan harga kebutuhan pokok agar stabilitas ekonomi dapat terjaga. "Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga, terutama saat mendekati bulan puasa dan Lebaran, di mana biasanya terjadi lonjakan harga," kata Jon.

Secara keseluruhan, penurunan harga bahan pokok ini menunjukkan adanya perbaikan dalam distribusi dan ketersediaan stok di pasar. Faktor cuaca yang mendukung juga turut membantu meningkatkan hasil panen di berbagai wilayah sentra produksi di Sumatera Selatan.

Diharapkan, tren positif ini dapat terus berlanjut untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Palembang dan sekitarnya. (ant)

Kategori :