Gudang TNI Dipakai untuk Simpan Gabah :Termasuk untuk Beras Milik Bulog

Senin 10 Feb 2025 - 21:25 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto mengatakan gudang-gudang milik TNI akan dimanfaatkan Perum Bulog untuk program ketahanan pangan.

"Kerja sama akan memanfaatkan gudang-gudang TNI yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," kata Hariyanto saat dikonfirmasi awak media di Jakarta, Senin (10/2).

Dia mengatakan pemanfaatan gudang TNI itu merupakan bagian dari kerja sama antara TNI dengan Perum Bulog dalam rangka pengadaan beras dan gabah yang telah ditandatangani hari Senin (10/2) ini.

Nantinya, kata dia, gudang yang dimiliki pihak TNI itu akan dipakai untuk menyimpan gabah ataupun beras hasil dari lumbung pangan di beberapa daerah.

BACA JUGA:Perintahkan Tindak Tegas Koruptor : Instruksi Presiden Prabowo ke Kejagung hingga KPK

BACA JUGA:Saling Memberi Antarumat Beragama Jadi Kunci Persatuan

Namun demikian, Hariyanto tidak menjelaskan berapa jumlah gudang yang akan dipakai untuk menyimpan gabah dan beras tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga telah menandatangani nota kerja sama (MoU) dengan TNI untuk memperkuat program ketahanan pangan.

Salah satu buah keputusan dari MoU tersebut, yakni penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.

BACA JUGA:Kompolnas Nilai Revisi Tatib DPR Salah Kaprah

BACA JUGA:Dasco Ngaku Belum Tahu Menteri tak Seirama di Kabinet Ditegur atau Dicopot

Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.

Ia akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.

Selain Direksi, Jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami perombakan sesuai SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025 yang mengakhiri Wicipto Setiadi sebagai Dewan Pengawas digantikan dengan Verdianto Iskandar Bitticaca, seorang purnawirawan Polri yang terakhir mengemban amanat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi. (ant) 

Kategori :