Kiyah mengungkapkan kekesalannya.
"Saya merasa repot harus membawa KTP setiap kali ingin membeli elpiji. Sebelumnya, pembelian elpiji bisa dilakukan tanpa harus melibatkan proses seperti ini," ujar dia, Jumat, 5 Januari 2024.
Senada dikatakan Aan, warga Alang-Alang Lebar Kota Palembang.
Dia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut.
"Saya rasa ini terlalu merepotkan. Sebelumnya, cukup dengan membayar dan Sekarang harus membawa KTP lagi," ujarnya.
Terkait kebijakan tersebut, kedua berharap pihak terkait dapat memberikan klarifikasi dan solusi terhadap ketidaknyamanan yang dialami oleh konsumen.
Selain itu, mereka juga berharap agar kebijakan yang diterapkan lebih memudahkan konsumen tanpa meninggalkan aspek keamanan yang diperlukan.
Sebelumnya, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution menjelaskan, penerapan sistem pendataan digital untuk menguatkan pengawasan dari pangkalan hingga pengecer.
Hal ini bertujuan agar distribusi gas subsidi berjalan tepat sasaran.
"Dengan sistem digitalisasi dan pelacakan yang kami terapkan, deteksi pelanggaran oleh pangkalan menjadi lebih mudah. Setiap pangkalan yang tidak mengikuti petunjuk kami akan segera terdeteksi, dan Pertamina akan mengambil tindakan tegas, termasuk kemungkinan penutupan pangkalan yang melanggar aturan," terang Nasution.
Pentingnya penggunaan KTP dan NIK diakui sebagai langkah krusial dalam memastikan akurasi distribusi LPG 3 kg bersubsidi.
Pertamina juga tengah mempertimbangkan pemasangan aplikasi merchant di warung-warung lokal untuk memantau dan mengontrol pembelian LPG.
"Kami berencana menjadikan warung-warung ini sebagai perpanjangan dari pangkalan dengan memasang aplikasi merchant di sana. Begitu aplikasi merchant aktif, data di ponsel penjual akan terkoneksi dengan sistem data Pertamina secara langsung," tambah Nasution.
Langkah proaktif yang diambil oleh Pertamina sejalan dengan komitmennya untuk mendistribusikan LPG secara transparan dan akuntabel, memastikan bahwa setiap transaksi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.(rob/yat/tim/ant)