Sungai Ciliwung, yang mengalir melintasi ibu kota Jakarta, merupakan salah satu sungai paling tercemar di Indonesia.
Urbanisasi pesat dan pertumbuhan populasi yang tinggi telah menyebabkan pembuangan limbah domestik dan industri ke sungai ini.
Setiap hari, ribuan ton sampah plastik, seperti kantong plastik dan kemasan makanan, dibuang ke Sungai Ciliwung. Pencemaran ini menambah buruk kondisi lingkungan di Jakarta, yang sudah mengalami masalah banjir dan polusi udara.
9. Sungai Asahan
Sungai Asahan, yang mengalir dari Danau Toba menuju Selat Malaka, juga menghadapi masalah pencemaran yang cukup berat.
Limbah plastik dan anorganik sering dibuang oleh masyarakat ke dalam sungai ini.
Selain itu, aktivitas penambangan ilegal di hulunya menyebabkan pencemaran logam berat seperti merkuri.
Erosi dan sedimentasi yang terjadi akibat penebangan liar juga memperburuk kondisi sungai, yang mengancam ekosistem sekitar dan kelangsungan hidup spesies ikan.
10. Sungai Tondano
Sungai Tondano yang mengalir dari Danau Tondano di Sulawesi Utara juga tidak luput dari pencemaran.
Sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh masyarakat menjadi penyebab utama pencemaran sungai ini.
Penumpukan sampah plastik seperti botol dan kantong plastik menyebabkan masalah besar di kawasan perkotaan, dan pencemaran ini memperburuk kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sekitar.
Pencemaran sungai di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, baik yang bersifat industri maupun domestik.
Beberapa faktor utama penyebab pencemaran sungai di Indonesia adalah:
1. Limbah industri: Banyak industri yang membuang limbahnya langsung ke sungai tanpa pengolahan yang memadai, seperti industri tekstil, kimia, kertas, dan makanan.
2. Sampah plastik: Sampah plastik yang dibuang sembarangan menjadi penyumbang terbesar dalam pencemaran sungai.