Aktivitas penambangan dan pembangunan yang tidak terkendali di sekitar Sungai Musi semakin memperburuk kualitas airnya, menjadikannya sangat berbahaya bagi ekosistem sungai dan kesehatan warga sekitar.
5. Sungai Siak
Sungai Siak yang terletak di Provinsi Riau menghadapi masalah pencemaran berat, terutama oleh sampah plastik yang menumpuk di sepanjang bahu sungai.
Selain itu, limbah dari perkebunan sawit yang ada di sekitarnya juga turut menyumbang pencemaran.
Senyawa nitrat dan fosfat yang berasal dari limbah perkebunan semakin memperburuk kualitas air. Pencemaran ini mengancam kehidupan berbagai spesies ikan dan makhluk hidup lain yang bergantung pada ekosistem sungai ini.
6. Sungai Cisadane
Sungai Cisadane yang mengalir melalui Banten dan Jawa Barat menghadapi pencemaran yang berasal dari berbagai sumber.
Salah satunya adalah pembuangan limbah industri secara langsung tanpa pengolahan yang memadai.
Selain limbah industri, limbah dari peternakan juga menjadi kontributor utama terhadap pencemaran biologis di sungai ini.
Sebagai akibatnya, kualitas air sungai ini semakin menurun dan menjadi ancaman bagi keberlanjutan ekosistem yang ada.
7. Sungai Kapuas
Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia yang mengalir melalui Kalimantan Barat, juga mengalami pencemaran serius.
Salah satu penyebab utama pencemaran di Sungai Kapuas adalah aktivitas penambangan emas tanpa izin yang melepaskan limbah merkuri ke dalam air.
Selain itu, sampah plastik dan limbah anorganik lainnya turut memperburuk kondisi sungai ini.
Pencemaran merkuri dapat merusak kualitas air dan mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsi air tersebut.
8. Sungai Ciliwung