KORANPALPOS.COM - Anggota Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), Puadi, menekankan pentingnya bagi seluruh jajaran Bawaslu untuk bekerja lebih transparan, tegas, dan responsif dalam mengawal proses pemilu dan pilkada.
Langkah ini, menurutnya, akan semakin memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.
Pernyataan Puadi ini merujuk pada hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bawaslu mencapai 81,6 persen.
Angka ini dianggap sebagai pencapaian yang signifikan, mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat terhadap Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu.
BACA JUGA:Anggota DPR Minta Kemenlu-KBRI Usut Kasus Penembakan PMI di Malaysia
BACA JUGA:Migrant CARE Kecam Penembakan PMI Oleh Aparat Malaysia
"Tingkat kepuasan dan citra baik yang diperoleh Bawaslu mencerminkan kepercayaan publik yang semakin kuat terhadap lembaga ini dalam menjalankan tugas dan wewenangnya," ujar Puadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/1).
Puadi menegaskan bahwa kepercayaan publik merupakan fondasi utama dalam efektivitas pengawasan pemilu dan pilkada. Dengan citra positif yang telah terbentuk, Bawaslu memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap proses demokrasi berjalan dengan adil, transparan, dan berintegritas.
"Sebagai lembaga pengawas, tugas utama Bawaslu adalah memastikan penyelenggaraan pemilu dan pilkada bebas dari manipulasi, kecurangan, atau penyalahgunaan wewenang. Menjaga kepercayaan publik menjadi hal yang sangat penting, karena itu adalah dasar dari efektivitas pengawasan kami," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya prinsip demokrasi, keadilan, dan transparansi dalam menjaga integritas proses pemilu. Bawaslu diharapkan mampu bertindak tegas terhadap berbagai pelanggaran, serta responsif terhadap setiap dinamika yang terjadi di lapangan.
BACA JUGA:64,6 Persen Responden Puas Program MBG
BACA JUGA:Presiden Prabowo Akui Belajar Penghapusan Kemiskinan dari India
Tingkat kepuasan publik yang tinggi, menurut Puadi, mencerminkan kredibilitas Bawaslu dalam menegakkan aturan pemilu. Namun, ia juga mengingatkan bahwa menjaga dan meningkatkan kepercayaan ini memerlukan kerja keras, profesionalisme, dan kebijakan yang responsif terhadap perkembangan politik.
"Kepuasan dan citra baik ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa Bawaslu cukup kredibel dalam menegakkan aturan pemilu yang bersih. Namun, untuk menjaga kepercayaan ini, Bawaslu harus terus bekerja secara profesional, aktif dalam edukasi publik, dan responsif terhadap dinamika politik," kata Puadi.
Ia juga menyoroti pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengawasan yang independen dan berintegritas. Langkah ini diyakini dapat membantu meningkatkan pemahaman publik terhadap peran dan tugas Bawaslu dalam menjaga proses demokrasi.