Di sisi lain, pemerintah daerah juga menegaskan komitmennya untuk mendukung petani melalui program subsidi pupuk, pelatihan, dan penyuluhan pertanian.
"Kami akan terus memberikan dukungan agar petani dapat meningkatkan produktivitas mereka. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama, dan kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapainya," ujar Izro Maita.
Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, di antaranya:
1. Optimalisasi Lahan Pertanian: Memaksimalkan pemanfaatan lahan rawa dan pasang surut untuk produksi padi.
2. Peningkatan Teknologi: Mendorong penggunaan teknologi modern dalam pertanian untuk meningkatkan hasil panen.
3. Pencegahan Alih Fungsi Lahan: Melibatkan masyarakat dan aparat penegak hukum untuk menjaga lahan pertanian tetap berfungsi sebagai penghasil pangan.
4. Peningkatan Kapasitas Petani: Memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada petani agar mereka lebih produktif dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Melalui sinergi yang kuat antara Pemkab Banyuasin, JPKP, dan masyarakat tani, harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 semakin nyata. Banyuasin, dengan segala potensinya, siap menjadi motor penggerak dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Acara ini ditutup dengan harapan besar bahwa program intensifikasi dan ekstensifikasi yang telah direncanakan dapat membawa manfaat langsung bagi petani dan masyarakat Banyuasin, sekaligus berkontribusi pada pencapaian visi besar Indonesia.