OGANILIR - Hujan deras beberapa hari belakangan, membuat sejumlah lahan cabai warga di Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat Ogan Ilir kebanjiran.
Akibatnya, cabai warga tersebut melangalami kerusakan. Dari kerusakan cabai warga menjadi kecut, hingga mempengaruhi harga jual di pasaran.
"Dari harga awal mencapai Rp 50 sampai Rp 60 ribu per kilo sekarang paling di beli dengan harga Rp 10 ribu," Ungkap Rahmad (50) petani cabai, Rabu, 3 Januari 2023.
Rahman mengatakan kurang lebih lahan yang terdampak akibat banjir sekitar 4 sampai 5 hektar. Penomena ini lanjutnya terjadi setiap tahun pada musim penghujan tiba.
BACA JUGA:Pemkab OKI Lepas Sambut Ketua Pengadilan Negeri Kayuagung
BACA JUGA:KPU Muara Enim Terima Surat Suara DPR RI
"Kalau sudah banir rawan rusak, batang cabainya mati buahnya rontok dan kecut," ungkapnya.
Meski demikian, Rahmat mengaku dirinya tidak mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan lahan cabai miliknya telah beberapa kali panen.
"Kalau panen pertama atau kedua sudah kena banjir udah pasti rugi, kalau ini kita sudah beberapa kali panen tinggal menikmati hasilnya," kata dia.
Rahmat nenambahkan capai akan bagus jika berada dimusim panas tentunya dengan simtem perairan yang cukup dibanding pada musim penghujan yang membuat lahan tergenang banjir.
BACA JUGA:Parpol Diminta Berikan Pendidikan Politik Cerdas
BACA JUGA:Polda Sumsel Bantu Korban Banjir Muratara
"Yah begitulah yang pasti secara pendapatan kita berkurang meski secara modal tentu tidak merugi," katanya.(sro)