Ketiga, tambah dia, membuka ruang diplomasi damai yang positif dan konstruktif.
"Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menciptakan periode stabilitas yang memungkinkan untuk merundingkan solusi lebih lanjut atau memperpanjang gencatan senjata untuk menyelesaikan akar masalahnya, yaitu hak kemerdekaan bagi bangsa Palestina," kata dia.
Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1) waktu setempat.
BACA JUGA:PDIP: Faktor Bung Karno Jadi Alasan Pertemukan Megawati-Prabowo
BACA JUGA:Patwal Perlu Ditinjau Ulang untuk Utusan Khusus Presiden
Dia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1).(ant)