KORANPALPOS.COM – Memasuki awal tahun 2025 masyarakat OKU masih harus dipaksakan merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan urusan dapur dan kebutuhan sembako.
Pasalnya, harga cabai merah dan rawit terpantau mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi, yakni capai Rp90 ribu perkilogram pada Jumat, 10 Januari 2025.
"Harga cabai merah besar dan keriting saat ini di harga Rp90 ribu perkilogramnya sebelumnya hanya Rp 50 ribu pada Desember 2024. Sementara, harga cabai rawit juga dipatok Rp90 ribu perkilogramnya dari sebelumnya Rp60 ribu," ungkat Yanti, pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja.
Sophia, salah satu pedagang sayur di Pasar Baru Baturaja mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi dalam sepekan terakhir.
BACA JUGA:Firmansyah Jabat Kasi Pidsus Kejari Muba
BACA JUGA:Isu Pencopotan Ketua RT/RW Mencuat : Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD Kota Prabumulih
“Iya, dari pemasok harganya sudah tinggi. Jadi, kami terpaksa menjaul dengan harga tinggi juga,” kata Sophia.
Dia menjelaskan, kenaikkan tersebut bisa disebabkan faktor cuaca yang saat ini tidak menentu. Sehingga, hasil panen cabai dari petani tidak maksimal.
“Faktor cuaca salah satu penentunya, stok juga yang ada berkurang dari biasanya,” sambung Sophia.
Disisi lain, Dona yang merupakan pelaku usaha rumah makan saat dibincangi wartawan mengeluhkan kenaikan harga cabai yang sangatlah tinggi.
BACA JUGA:Debit Air Sungai Lematang Meluap, 4 Desa Terendam Banjir
BACA JUGA:Diskon Listrik Awal Tahun 2025 : Ini Imbauan PLN ULP Prabumulih
Dona berharap pemerintah segera mencari solusi agar harga cabai bisa normal. Karena saat ini kebutuhan cabai bukan hanya untuk dikonsumsi di rumah.
Melainkan, ada juga untuk kebutuhan berdagang.
“Saya penjual nasi padang, sangat butuh cabai untuk menu yang dimasak. Dengan kenaikan harga ini kami merasa dirugikan,” keluhnya.