KORANPALPOS.COM- Tuntutan untuk memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia semakin lantang terdengar, terutama setelah kegagalan di Piala AFF 2024.
Tagar-tagar dan seruan warganet membanjiri dunia maya, menuntut PSSI untuk segera mengambil langkah tegas terkait masa depan arsitek asal Korea Selatan tersebut.
Namun, langkah ini tidak lepas dari pro dan kontra, baik di kalangan penggemar sepak bola maupun pengamat olahraga.
Salah satu suara yang mengemuka berasal dari Raja Isa, pengamat sepak bola asal Malaysia yang memiliki pengalaman panjang melatih klub-klub di Indonesia.
BACA JUGA:Jordy Wehrmann: Tolak Arsenal, Pilih Garuda!
BACA JUGA:Barca Dirumorkan Buru Bek Leverkusen
Dalam pandangannya, faktor utama kegagalan Timnas Indonesia terletak pada kurangnya waktu persiapan dan minimnya pengalaman pemain muda di panggung internasional.
“Darah muda yang mendominasi skuad Indonesia adalah kekuatan sekaligus kelemahan. Mereka memiliki potensi besar, tetapi kurangnya jam terbang memengaruhi performa tim secara global,” ungkap Raja Isa.
Lebih jauh, Raja Isa memperingatkan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukanlah solusi yang bijak. “Jika Shin Tae-yong dipecat, Indonesia sendiri yang akan rugi besar.
Tim sedang dalam jalur positif untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mengganti pelatih di tengah jalan hanya akan merusak momentum,” tegasnya.
BACA JUGA:Ambisi Persik Tutup Putaran Pertama dengan 3 Poin
BACA JUGA:Tijjani Bangga Berdarah Indonesia
Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga mengajak semua pihak untuk fokus pada empat laga sisa Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam wawancaranya dengan media Korea Selatan, Best Eleven, Erick menegaskan pentingnya persatuan dan kerja keras dalam menghadapi tantangan ke depan.