Warga Tanjung Batu Inisiatif Perbaiki Jalan Rusak : Pemprov Sumsel Dituding Belum Bertindak !

Senin 23 Dec 2024 - 20:26 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Salah satu warga yang terlibat dalam perbaikan, Fachrurrozi, mengungkapkan bahwa aksi ini dilakukan karena mereka merasa prihatin dengan kondisi jalan yang sudah tidak layak dilalui.

"Kami sudah menaburkan pecahan batubata di jalan yang berlubang itu. Paling tidak, ini untuk menutup lubang yang ada, supaya tidak membahayakan pengendara," ujar Fachrurrozi yang mengungkapkan bahwa mereka menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut pecahan batu bata dan menaburkannya di titik-titik jalan yang rusak.

Fachrurrozi juga menambahkan bahwa ia mendapatkan dukungan penuh dari warga sekitar yang merasa kondisi jalan ini sudah sangat mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

"Alhamdulillah, saya juga mendapatkan support dari warga lain yang ikut menaburkan pecahan batubata di jalan yang rusak," tambahnya dengan rasa syukur.

Kerusakan jalan di daerah tersebut sudah berlangsung lebih dari setahun tanpa adanya upaya perbaikan dari pihak yang berwenang.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kerusakan terparah terjadi di depan SMKN 1 Indralaya Selatan, yang menjadi salah satu titik dengan lubang-lubang besar berdiameter sekitar 30 hingga 40 cm dan digenangi air.

Kondisi ini tentunya membahayakan pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua yang rentan terjatuh karena jalan berlubang.

Penyebab utama kerusakan jalan tersebut diduga kuat akibat lalu lintas truk bertonase tinggi yang melintas setiap harinya.

Ditambah dengan buruknya sistem drainase di sekitar jalan, genangan air hujan seringkali menggenangi permukaan jalan dan membuat kondisi jalan semakin memburuk.

"Setiap kali hujan, jalan ini menjadi tergenang air. Akibatnya, jalan semakin rusak dan berlubang," ujar Fachrurrozi.

Tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara, kerusakan jalan ini juga mengganggu distribusi barang, terutama hasil pertanian.

Banyak kendaraan pengangkut hasil pertanian yang kesulitan melewati jalan tersebut, bahkan ada beberapa yang terjebak karena kedalaman lubang yang cukup dalam.

"Jalan ini sangat penting untuk kendaraan pengangkut hasil pertanian. Kalau jalan rusak, dampaknya sangat besar bagi para petani dan pedagang," tambah Fachrurrozi.

Meskipun kerusakan jalan ini sudah berlangsung lama, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, yang seharusnya bertanggung jawab atas perbaikan, belum menunjukkan tindakan yang signifikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ogan Ilir, Ruslan, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha menyampaikan permasalahan ini kepada Balai Besar Jalan Provinsi melalui surat dan telepon.

Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan yang jelas dari pemerintah provinsi terkait kapan perbaikan akan dilakukan.

Kategori :